Gus Yusuf dan Peta Jatim (detik.com)

SURABAYA | duta.co – Ketua Umum Himpunan Santri Nusantara (HISNU), H Yusuf Hidayat, optimis Jawa Timur ke depan jauh labih baik. Apalagi menyaksikan stok kader handal Jatim yang kian banyak.

“Yakin, Pilgub Jatim November 2024 akan menentukan arah provinsi paling timur di Pulau Jawa ini, ke posisi lebih baik,” demikian Gus Yusuf, panggilan akrabnya kepada duta.co,  Senin (25/3/24).

Dalam pandangan alumni PP Tebuireng ini, kesenjangan (disparitas) ekonomi di beberapa daerah di Jatim harus diakui masih cukup tajam. Makam, pembangunan di beberapa daerah seperti yang sudah ditetapkan dalam Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi, perlu dikawal lebih baik.

Apalagi Jatim, jelasnya, dalam percepatan pembangunan ekonomi merupakan bagian Integral dari Perencanaan Pembangunan Nasional. Jatim penyumbang APBN terbesar kedua setelah Provinsi DKI Jakarta.

Ini membuat tugas Pemprov lebih kompleks dalam menjaga stabilitas dunia usaha, penguatan konektivitas antarwilayah, optimalisasi pusat kegiatan ekonomi serta pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru termasuk pemanfaatan potensi kemaritiman.

“Membaca daftar besaran UMK di Jatim, masih terjadi disparitas yang tinggi. Misalnya UMK di Surabaya Rp 4,7 Juta, sementara di Situbondo masih berkisar Rp 2,1 Juta. Tetapi kita optimis, bahwa kue (pemerataan) pembangunan kian berjalan baik,” tegas Sekjen Barisan Gus Solah (BagusS) ini .

Gus Yusuf memberikan apresiasi 5 tahun kepemimpinan Khofifah-Emil di Jatim. Menurutnya, prestasi itu tidak boleh kendor, apalagi sampai menurun. Sebab, ke depan, problem Jawa Timur masih sangat kompleks.

“Kalau soal jumlah penghargaan sudah luar biasa. Tetapi, tidak cukup menumpuk piala atau sertifikat penghargaan. Harus ada solusi lebih cepat,” tegasnya.

Dalam kepemimpinan Gubernur Khofifah-Emil selama hampir 5 tahun di Jatim, provinsi ini berhasil meraih ratusan penghargaan. Tercatat hingga kini, ada 631 penghargaan yang sudah diraih pasangan Khofifah-Emil.

Khofifah pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memiliki semangat seperti motto yang tertera dalam lambang kebanggaan Provinsi Jatim, yakni ‘Jer Basuki Mawa Beya’ untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan.

“Jer Basuki Mawa Beya ini merupakan sebuah pepatah yang bermakna bahwa setiap keberhasilan, kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup berawal dari pengorbanan, kerja keras dan upaya yang diperjuangkan bersama untuk meraihnya,” kata Khofifah saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim.

Khofifah juga menyinggung motto lainnya, seperti Man Jadda Wajada, siapa yang giat akan mendapat. Bahwa keberhasilan akan dicapai seseorang kalau ia bersungguh sungguh, tekun, bekerja secara total dan konsisten. Dalam manajemen modern, man jadda wajada diartikan kerja dengan fokus, penuh ketekunan, ketelitian dan profesionalitas.

Menurutnya, berbagai pencapaian dan prestasi yang telah diraih Provinsi Jatim selama ini, juga merupakan kinerja luar biasa dari super team seluruh OPD di Pemprov Jatim, serta kolaborasi yang baik dari berbagai pihak. Sejak Februari 2019 sampai dengan akhir September 2024 Pemprov Jatim telah menerima 631 penghargaan baik regional, nasional maupun internasional.

Jawa Timur, jelas Khofifah, juga membuktikan sebagai provinsi dengan gudangnya desa mandiri. Terbaru, berdasarkan pemutakhiran Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, Jatim dinobatkan sebagai provinsi dengan desa mandiri terbanyak se-Indonesia, dengan keberhasilan membangun desa mandiri di berbagai pelosok wilayah Jawa Timur dengan 2.800 desa dengan status mandiri, 3.674 desa maju, dan 1.247 desa dengan status berkembang.(zi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry