Sekretaris PCNU Lamongan, Drs H Imam Ghozali (duta.co/ardhy)

LAMONGAN | duta.co – Suhu politik di kalangan warga NU Lamongan menjelang Pilkada 2020 mendatang mulai memanas dipicu adanya surat dukungan kepada Aspri Wapres KH Ma’aruf Amin, Sholahuddin, sebagai satu-satunya Calon Bupati Lamongan pada Pilkada 2020 yang dibuat Ketua PCNU Lamongan H Supandi dan PC NU Babat, Sisyanto.

Surat dukungan tersebut mendapat protes keras dari sejumlah kader NU, baik ditingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) hingga struktural, bahkan mereka akan mengadili H Supandi dan Sisyanto, guna dimintai pertanggungjawabannya.

Sekretaris PCNU Lamongan, Drs H Imam Ghazali menyatakan protes keras terkait terbitnya surat tertanggal 3 Oktober 2019 lalu tersebut.

“ Saya memprotes sekeras-kerasnya terkait dengan keluarnya surat dukung mendukung Calon Bupati Lamongan 2020 itu,” ujar Imam Ghozali, Rabu (23/10/2019).

Dia menyampaikan sejumlah alasan pada kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh ketua organisasinya. Alasannya, kata dia, selain menyalahi marwah pendirian ormas yang didirikan KH Hasyim Asyari dan Abdul Wahab Hasbullah.

” Surat yang juga ditandatangani Rais Syuriah Lamongan dan Babat itu rentan akan perpecahan ditubuh NU, khususnya warga NU di Lamongan,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Zali itu mengungkapkan, pihaknya sudah mengutus Wakil Sekretaris PCNU Lamongan, Moch Basir SIp untuk menemui H Supandi, agar bisa segera bertemu dan membahas surat yang kabarnya sudah sampai ke DPW PKB dan DPP PKB serta PWNU Jatim hingga PBNU tersebut.

” Sebagai kader NU, saya minta agar ketua PCNU bertindak arif dan bijaksana dalam menyongsong pesta demorakasi, boleh saja person-person mendukung salah satu calon, tapi jangan bawa-bawa organisasi,” tuturnya.

Menurut Zali, sudah ada tiga kader NU yang ikut meramaikan bursa Pilkada Lamongan 2020. Diantaranya, Biin Abdussalam, Mantan Ketua (PCNU) dan Wakil Bupati Lamongan, Kartika Hidayati (Ketua Muslimat)

” Saya selaku sekretaris PCNU Lamongan, sangat kecewa dan menyayangkan sekali adanya surat dukungan resmi atas nama Institusi, kenapa tidak dibahas dulu di forum rapat resmi PCNU,” ungkapnya.

Akan tetapi, lanjut Zali, mungkin beliau khilaf, dan khilaf itu bisa terjadi kepada setiap orang, oleh karena itu pihaknya  ingin menyelesaikanya dengan duduk bersama.

” Kita selesaikan persoalan tersebut, agar tidak meruncing, dengan cara mencabut pernyataan tersebut dan memohon maaf, dan tembusannya disampaikan kepada dan kemana surat tersebut dikirim,” ucapnya.

Dia menambahkan, semua pihak harus  menahan diri, demi keutuhan warga NU, untuk sementara pihaknya berpikir positif dulu, pasti beliau ketua PCNU mau duduk bersama. ard

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry