PROBOLINGGO | duta.co – Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo menggelar launching tiga inovasi yang diinisiasi oleh Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto di Ruang Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (18/1/2024).

Pj Bupati Ugas me-launching langsung tiga inovasi ini bersama dengan Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto dan Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo, Sjaiful Efendi beserta jajaran Asisten Pemerintah Kabupaten Probolinggo secara simbolis.

Pasca launching, kegiatan dilanjutkan dengan talkshow Probolinggo Bersinergi Ciptakan Inovasi (Pro-Beraksi) yang disampaikan oleh dua narasumber yakni Pj Bupati Probolinggo, Ugas Iwanto dan Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Jawa Timur, dr Djoni Harijanto.

Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo, Sjaiful menjelaskan, kegiatan ini ditujukan agar para peserta yang terdiri dari pejabat diseluruh OPD Kabupaten Probolinggo yang hadir dalam acara itu mempunyai kesamaan dalam pemahaman inovasi daerah.

“Inovasi ini merupakan inovasi unggulan dari Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto. Ada tiga inovasi yang dilaunching, yakni Gesek Ekstrem, Gema Paris dan Pro-Beraksi,” ujar Sjaiful dalam sambutannya.

Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto pun memaparkan ketiga inovasi itu kepada para pejabat/ASN yang hadir dalam sambutannya.

Pro-Beraksi (Probolinggo Bersinergi Ciptakan Inovasi)
Menurut Pj Bupati Ugas, Inovasi ini muncul dari permasalahan Pemkab dalam hal indeks. Ugas menyebut, indeks Kabupaten Probolinggo tergolong rendah karena adanya inovasi yang belum dioptimalkan.

“Dengan adanya Pro-Beraksi, hari in saya tantang semua OPD, camat maupun kepala desa untuk sekiranya bisa memunculkan inovasi itu. Akan kami input ke Lapor Kand4 agar penilaian bisa maksimal,” ujar Ugas.

Gesek Ekstrem (Gerakan Serentak Eselon Peduli Kemiskinan Ekstrem)
Dari jumlah seluruh eselon yang ada di Pemkab Probolinggo, Ugas ingin mereka untuk bersama fokus kepada verifikasi dan validasi data. Ugas menemukan banyaknya data yang tidak valid bahkan menyentuh angka 6 ribuan.

“Kami ingin eselon juga ikut melakukan ver-val dari data yang ada. Biasanya di musyawarah desa, kalian bisa ikut musdes itu. Kalau bisa ambil start untuk memastikan apakah data kemiskinan itu benar atau tidak,” ucap Ugas.

Ugas juga akan memberikan hadiah kepada desa yang mampu menurunkan kemiskinan dengan siginifikan sebagai bentuk motivasi dan penghargaan untuk mereka.

Gema Paris (Gerakan Bersama PNS Asuh Risiko Stunting)
Untuk mewujudkan target dari pemerintah pusat terkait penurunan stunting, Pj Bupati Ugas ingin PNS se-Kabupaten Probolinggo terlibat dalam masalah stunting khususnya kepada masyarakat yang berisiko stunting yakni ibu hamil.

“Tidak harus membantu dengan uang. Intinya kalian harus peduli dengan mereka yang berisiko stunting, caranya seperti mengingatkan ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya secara rutin. Ke depan akan kami lanjutkan program ini juga ke PPPK,” tegas Ugas.

Ugas menambahkan, Probolinggo menjadi daerag kedua yang mengalami kematian tinggi setelah Jember. Diperkirakan, ada sekitar 9-10 ribu masyarakat yang berisiko stunting. Ia ingin ASN juga mengambil langkah dengan memberikan kepedulian kepada mereka yang berisiko stunting. hul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry