Isoter yang menjadi tumpuan pemkot Blitar untuk menurunkan jumlah pasien penderita Covid-19. (hendik/duta.co)

BLITAR |duta.co – Kota Blitar sukses menjadi daerah dengan penurunan jumlah pasien Covid -19 secara drastis. Keberhasilan pemerintah kota Blitar menurunkan angka Covid ini sebagai bentuk suksesnya penerapan PPKM. Hingga memasuki bulan Oktober ini kehidupan untuk warga kota Blitar mendekati era new normal.

Ini terbukti kalau Kota Blitar menjadi daerah percontohan uji coba new normal setelah berstatus PPKM Level 1. Hal ini disampaikan  Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi sekaligus koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Panjaitan.

Wali Kota Santoso mengaku bersyukur Kota Blitar menjadi satu-satunya daerah uji coba penerapan new normal PPKM level 1. Hal tersebut kata dia, merupakan kerja keras pemerintah daerah bersama TNI dan Polri didukung semua stake holder dan masyarakat.

“Alhamdulillah, langkah-langkah strategis yang kita terapkan membuat Kota Blitar menjadi percontohan uji coba new normal. Dalam Inmendagri, untuk aturan-aturan PPKM level 1 sudah diatur semua di situ,” ujar Santoso.

Ada beberapa indikator yang ditetapkan WHO, mampu dipenuhi  Kota Blitar. Sehingga Kota Blitar turun status ke level 1 dan menjadi percontohan penerapan new normal. Diantaranya capaian vaksinasi dosis 1 yang mencapai angka di atas 70 persen. Selain itu capaian vaksinasi untuk lansia di Kota Proklamator juga sudah mencapai di atas 60 persen.

Dalam beberapa waktu terakhir kasus Covid-19 di Kota Blitar juga mengalami penurunan kasus Covid-19 yang signifikan. Tingkat keterisian di rumah isolasi, rumah isolasi terpusat dan rumah sakit rujukan perlahan mulai turun.

Di rumah isolasi Poltekkes misalnya, kini hanya ada 4 orang saja yang masih melakukan isolasi. Sedangkan di rumah isolasi terpusat (isoter) di asrama mahasiswa Universitas Negeri Malang di Kota Blitar hanya diisi 13 orang.

Ketua Tim Pengelola Rumah Karantina Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar Dharma Setiawan mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir memang hanya ada tambahan satu kasus setiap pekannya. Hal ini membuat tingkat hunian rumah isolasi menurun.

“Kami masih menetapkan kebijakan zero isoman. Jadi sebisa mungkin tidak ada warga yang terkonfirmasi menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun  beberapa pekan terakhir hanya terdapat penambahan satu kasus (Covid-19) setiap pekannya di Kota Blitar.  Sehingga tingkat keterisian rumah isolasi terpusat maupun rumah isolasi Poltekkes berkurang drastis,” ujar Darma.

Pihaknya bahkan berencana menutup rumah isolasi Poltekkes.  Keputusan untuk menutup rumah isolasi akan dilakukan paling cepat akhir November mendatang. Jika tren kasus Covid-19 terus menurun hingga akhir 2021.

“Kemungkinan rumah isolasi akan ditutup dan dikembalikan ke pihak Poltekkes Kota Blitar. Jadi semua dipusatkan di rumah Isoter di asrama Universitas Negeri Malang di Jalan Ir Soekarno,” tambahnya.

Namun untuk sementara pihaknya  mempertahankan keberadaan rumis ini untuk berjaga-jaga jika terjadi outbreak kasus Covid-19.

Sementara Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan, dari total 281 hanya terpakai belasan saja. Itupun banyak pasien yang bukan warga Kota Blitar.(hendi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry