SURABAYA | duta.co – Masa pandemi Covid-19 belum berlalu di Indonesia secara umum dan Surabaya secara khusus. Bahkan para medis memprediksi ledakan pasien belum terjadi di Kota Surabaya. Seperti yang dijelaskan oleh dr Cita Rosita Sigit, Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian RS dr Soetomo, Kota Surabaya grafis pasien terjangkit virus corona cenderung naik.

Oleh sebab itu para medis dan rumah sakit harus waspada bila terjadi ledakan. Selain itu masyarakat juga diminta tertib mengikuti anjuran pemerintah. Sebab, saat ini saja kebutuhan medis berupa alat pelindung diri (APD) kedokteran sudah banyak mencapai 1.000 APD per bulan di RS dr Soetomo saja.

“Nah bayangkan jika misalkan ada 100 RS yang menangani maka kebutuhan APD bisa mencapai 100.000 APD per bulan di Jawa Timur saja. Meski kebutuhan APD di dr Soetomo sudah aman usai dapat bantuan, tapi masyarakat jangan seenaknya berkerumun, main, jalan-jalan atau kegiatan tak penting diutamakan. Sebab membahayakan diri dan jangan sampai RS kualahan menangani jika terjadi ledakan pasien nantinya,” papar dr Cita saat menerima bantuan APD dari komunitas di RS dr Setomo, Selasa (19/5/2020).

Lebih lanjut dr Cita menjelaskan, seperti pada bantuan dari Junio Chamber International (JCI) Jawa Timur pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan sosial ini. Terlebih kebutuhan APD saat ini sangat besar sekali. Meski mendapatkan bantuan APD, pihak rumah sakit harus melakukan sortir barang. Langkah ini dilakukan bertujuan untuk melihat kwalitas barang APD apakah layak digunakan di bagian Isolasi, UGD atau unit oelayanan lainnya.

“Kami harap bantuan ini bisa membantu dan meringankan para medis yang berupaya melayani masyarakat di saat pandemik virus corona ini. Setidaknya ada 2.500 baju hazmat dan 40.000 masker KN95,” papar Jhonny Tjio Doran Local President JCI Jawa Timur.(tom)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry