KEDIRI | duta.co -Seiring pesatnya perkembangan teknologi, pertumbuhan pabrik dan industri di Indonesia tak terhindarkan. Pembangunan industri di berbagai wilayah terus bermunculan.

Menyikapi persoalan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman, tidak berkenan jika lahan pertanian dan perkebunan dijadikan tempat pembangunan dalam sektor industri.

“Ya kalau yang dijadikan industri itu area persawahan dan perkebunan jangan lah,” ungkap menteri ditemui usai memberikan orasi ilmiah bertempat di Kampus Universitas Islam Kadiri (Uniska), Sabtu (27/10/2018).

Menurutnya, meskipun pertumbuhan industri juga perlu dipercepat di lain sisi area persawahan dan perkebunan tak boleh tergusur oleh indutri. Karena menurutnya, salah satu penopang perekonomian Indonesia dari bidang tersebut.

“Indonesia itu negara besar, jangan mau dibandingkan dengan negara lain, Malaysia atau Singapura. Mereka adalah negara kecil, sudah seharusnya kita lebih kaya dari mereka,” jelas Mentan.

Ia pun mendorong peran pemuda dalam bidang pertanian. Ia menambahkan, peran tersebut dikelompokkan dalam satu wadah bernama Gerakan Pemuda Tani Indonesia kemudian disingkat Gempita.

“Sebanyak 300 ribu pemuda yang kini sudah terlibat. Itulah yang membuat kita ekspor jagung. Dulu kita impor 3,6 juta yang setara dengan Rp 10 triliun, sekarang kita sudah ekspor. Dan itu salah satu penopangnya adalag Jawa Timur. Ini luar biasa potensi kita. Persoalannya kita mau atau tidak, tapi kalau kita membahas yang tidak penting, kapan kita majunya,” tandasnya. (ika/ian/nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry