Webinar yang digelar Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh yang membahas tentang OPOP sebagai penguat perekonomian pesantren, Sabtu (5/7/2020). DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Di era new normal ini, pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah untuk membantu perekonomian pondok pesantren.

Ini dilakukan agar perekonomian bangsa yang juga bersumber dari pondok pesantren bisa berjalan normal kembali setelah pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Menteri Keuangan, Candra Fajri Ananda dalam webinar online volume dua yang digelar Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Sabtu (4/7/2020).

Candra yang juga Komisaris Bank Jatim itu mengatakan langkah-langkah yang disiapkan pemerintah itu nantinya akan direalisasikan. “Untuk membantu pondok pesantren. Programnya sedang kita siapkan,” tukasnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki program unggulan One Pesantren One Product (OPOP). OPOP ini disiapkan sejak sebelum pandemi untuk menggerakkan perekonomian di pondok-pondok pesantren di Jawa Timur.

Sekretaris OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin dalam kesempatan tersebut mengatakan kehadiran OPOP untuk membantu perekonomian pondok pesantren. Sehingga pesantren dipacu untuk menghasilkan minimal satu produk unggulan yang bisa menggerakkan perekonomian.

Untuk mendorong ke arah sana, ada banyak hal yang dilakukan. OPOP Training Center yang berpusat di Unusa memberikan beberapa pelatihan mulai kualitas produk, pengemasan hingga pemasaran. “Bahkan untuk sertifikasi halal kita juga bantu untuk bisa mendapatkannya,” ujar Ghofirin.

Ghofirin menjelaskan banyak pesantren yang sudah memiliki produk kini sedang mengurus sertifikat halal melalui halal canter yang ada di Unusa.

Koordinator Pengembangan Pesantrenpreneur, Alaikal Fajri membahas tentang pengelolaan keuangan di pondok pesantren agar bisnis yang dijalankan bisa berjalan sesuai koridor yang ada.

Dikatakannya, keuangan pondok pesantren harus dipisahkan antara pendapatan asli dengan bisnis yang dikelola. “Jadi harus dibuatkan holding jadi memang benar benar bisa dikelola dengan baik keuangan,” ucap pria yang akrab disapa Gus Alex ini.

Dalam webinar ini juga menghadirkan Pimpinan Bank Jatim Malang, Herry Setya Yudakka  dan pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh Prof Dr Ir. Mohammad Bisri. ril/hms

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry