BANDAR LAMPUNG | duta.co — “Mudah-murahan di dalam penanganan arus balik nanti berjalan lancar, tidak ada halangan, tidak ada kecelakaan, dan tentu saja semuanya bisa kembali ke tempat kerja, kembali ke tempat semula dengan bahagia, ceria, dan penuh makna,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Dia mengatakan hal itu usai melakukan rapat koordinasi penanganan sejumlah titik penyeberangan dari Lampung menuju Banten di Markas Besar Polda Lampung, pada Jumat (12/4).

Sejumlah titik penyeberangan yang disiapkan oleh jajaran terkait dalam menyambut arus balik lebaran 2024 di antaranya, Pelabuhan Bakauheni, Panjang, dan Bandar Bakau Jaya (BBJ) di Provinsi Lampung menuju ke Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara di Provinsi Banten.

Termasuk berbagai skenario _delay system_ dan kesiapan _buffer zone_ di _rest area_. Pengangkutan roda dua dilaksanakan penurunan di pelabuhan Ciwandan, yang nantinya dilakukan pengawalan oleh Polda Banten.

Menko PMK Muhadjir
Effendy menyebut, skema penanganan penyeberangan dari sejumlah titik pelabuhan dari Provinsi Lampung telah menemui titik temu dan diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan.

“Ada beberapa hal yang sudah kita putuskan (dalam rapat), tinggal bagaimana kita bisa menegakkan dan mengawal implementasinya di lapangan,” ucap Muhadjir.

Secara teknis, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, telah dibuka opsi penyeberangan alternatif melalui Pelabuhan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak atau Ciwandan dengan akses lebih dekat dengan Kota Bandar Lampung yang dapat dimanfaatkan oleh pemudik.

“Tentunya lebih efisien lewat Panjang dan tidak perlu ke Bakauheni untuk warga Bandar Lampung khususnya. Ini harus disampaikan ke masyarakat secara masif,” ujar Budi Karya Sumadi.

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut terdapat tiga opsi kapal yang dioperasikan di Pelabuhan Panjang dengan waktu keberangkatan pukul 12.00 WIB, 14.00 WIB, dan 16.00 WIB. Kendati demikian, Pelabuhan Bakauheni dan BBJ ditetapkan sebagai pelabuhan penyeberangan utama, sedangkan Pelabuhan Panjang hanya akan diperuntukan kepada kendaraan roda dua dan kendaraan kecil.

Turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Gubernur Lampung Arimal Djunaidi, Kapolda Lampung Irjen Helmy, Kapolda Banten, Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi, serta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito. (*/ANO)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry