PAMEKASAN | duta.co – Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024, salah satu figur yang didukung masyarakat luas untuk menjadi Bupati Pamekasan periode 2024-2029, Firman Syah Ali (Kak Mamang) bertemu dengan para pimpinan Partai Politik tadi malam di Hotel Azana Pamekasan.

Pertemuan tersebut dalam rangka kegiatan Dumm dan Halal Bi Halal Keluarga Besar Alumni PMII Pamekasan sekaligus Peringatan Harlah ke-64 PMII yang diselenggarakan oleh Yayasan Cendekia Sahabat Pergerakan Pamekasan.

Firman Syah Ali mengaku senang bisa bertemu para pimpinan Parpol dalam kegiatan tersebut. “Alhamdulillah saya senang dapat bertemu 3 ketua Parpol besar Pamekasan dan dua elit parpol lainnya dalam acara IKA PMII,” ujar keponakan Mahfud MD ini.

Apalagi, tegasnya, dalam pertemuan itu ia diberi kesempatan menyampaikan gagasan tentang Kabupaten Pamekasan ke depan. Kebetulan kader PMII memegang kepemimpinan dan kontrol terhadap beberapa partai politik di Pamekasan, inilah aset pergerakan yang patut kita syukuri bersama.

Firman Syah Ali juga menegaskan bahwa seluruh kader PMII yang berhasil mendapatkan amanah jabatan publik merupakan agen NDP.

“Seluruh kader PMII yang berhasil mendapatkan amanah jabatan publik baik anggota DPR, kepala daerah, kepala dinas hingga kepala desa merupakan agen Nilai-nilai Dasar Pergerakan. Bagaimana NDP PMII yang terdiri dari Hablun Minallah, Hablun Minan Nas dan Hablun Minal Alam dapat kita kejawantahkan dalam kepemimpinan publik sehingga tercipta masyarakat pamekasan yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur” tegas Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP) PMII ini.

Firman Syah Ali juga menyampaikan bahwa Jabatan adalah aksi bukan posisi. “Siapapun kader PMII yang berhasil mendapat kepercayaan publik sebagai pejabat harus berprinsip bahwa jabatan tersebut bukan posisi, namun aksi. Kalau mindset kita seperti itu maka kita jadikan jabatan publik sebagai lahan juang, bukan sebagai lahan korupsi kolusi dan nepotisme” pungkas Majelis Pakar IKA PMII Jatim ini.

Terakhir, Firman Syah Ali mengaku bangga dengan IKA PMII Pamekasan yang tidak melakukan naturalisasi tokoh dalam proses Pilkada Pamekasan 2024.

“Patut kita syukuri bersama bahwa PMII dan IKA PMII Pamekasan tidak melakukan naturalisasi dalam proses politik pilkada 2024. Walaupun ada tokoh kuat dengan uang tak terbatas, tetap saja kalau bukan PMII tidak di-PMII PMII-kan. Sebaliknya walaupun ada tokoh sederhana dan tidak punya uang seperti saya, tetap dianggap dan diberi kesempatan untuk menyampaikan paparan di depan keluarga besar PMII” pungkas Ketua Karate Jawa Timur ini.

Hadir dalam kegiatan tersebut para tokoh alumni PMII dalam jumlah terbatas karena undangan memang dibatasi, antara lain para ketua asosiasi Media Massa yang kebetulan kader PMII, ketua Partai Demokrat Ismail SHi, Ketua PPP RPA KH Wazirul Jihad, Ketua PBB Hamdi, tokoh utama PDIP Pamekasan Taufadi dan elit PKB Pamekasan Abdul Mu’in.

Hadir juga sekitar 50 orang lebih sesepuh PMII seperti Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Pamekasan KH Akh Zaini, Ketua CSP KH Akmad Syafiuddin, KH Muh Kosim, KH Ruston Nawawi, Muh Sahur Abadi (Ketua IKA PMII), Mustajab, Zuyyinah, Firoh, Faridi, Moh Mustar, Fathorrahman, Taufikurrahman Khafi dan banyak lagi tokoh lainnya.(net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry