Para pembicara dalam acara Media Briefing dengan tema “Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur”, Senin (22/5/2024) siang. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk di Jawa Timur di 2024 ini diprediksi melambat dibandingkan 2023. Hal itu karena berbagai macam kondisi yang mempengaruhinya. Di antaranya geopolitik, harga minyak dunia akibat konflik negara produsen dan banyak hal lainnya.

Namun, Bank Indonesia (BI) tetap optimis kondisi itu bisa dilewati. “Kami prediksi pertumbuhan diprakirakan sebesar 4,7%-5,5% (yoy). Optimisme tersebut tetap diiringi kewaspadaan seiring dengan ketidakpastian global yang masih tinggi,” ujar Edwin saat acara Media Briefing dengan tema “Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur”, Senin (22/5/2024) siang.

Dikatakan Erwin, salah satu hal yang perlu dilakukan agar perekonomian di Jawa Timur tetap tangguh adalah mencari peluang pasar baru dengan mendorong produk orientasi ekspor. Sehingga hal itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang positif.

Sementara untuk inflasi, Erwin mengatakan pada 2024 diprakirakan berada pada kisaran 2,5 ± 1%. Ke depan, diperlukan penguatan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemangku kebijakan makroekonomi untuk terus mengawal kinerja ekonomi Jawa Timur yang lebih baik. Sejalan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Jatim 2024,.

Kepala Kantor OJK Jawa Timur, Giri Tribroto dalam kesempatan yang sama menyampaikan kinerja perbankan Jawa Timur sampai dengan Februari 2024 tetap solid.

Hal tersebut ditunjukkan oleh penyaluran kredit yang tumbuh lebih tinggi.  Mayoritas kredit disalurkan kepada sektor rumah tangga (konsumsi) dan sektor korporasi, terutama di lapangan usaha Industri pengolahan yang memiliki share terbesar pada PDRB.

Dalam kesempatan ini, Giri Tribroto menyampaikan media di Jawa Timur memegang peranan penting untuk membangun perspektif positif masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat yang saat ini sedang diimplementasikan oleh Bank Indonesia, OJK, DJPb, dan LPS, serta mengajak keterlibatan seluruh pihak untuk mendukung program tersebut.

Sejalan dengan pernyataan Kepala OJK Jatim, Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Jatim, Taukhid, menyampaikan belanja pemerintah menunjukkan kinerja yang positif, dengan realisasi belanja APBD konsolidasi se-Jawa Timur sampai dengan Triwulan I 2024 sebesar Rp14,27 T (10,69%) dari alokasi Tahun Anggaran 2024. Belanja Pemerintah yang solid tersebut dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat.

Pada kesempatan ini Kepala Kantor Perwakilan LPS II Jatim, Bambang S. Hidayat, menyampaikan bahwa LPS menjamin penuh lebih dari 69,6 juta rekening simpanan di Bank Umum dan 2,6 juta rekening di BPR/BPRS atau mencakup 99,95% dari total seluruh rekening.

Sejalan dengan perluasan kewenangan LPS dalam UU P2SK, pada akhir Mei 2024 Kantor Perwakilan LPS Jawa Timur akan diresmikan di Pakuwon Tower Lantai 27, Tunjungan Plaza 6, Surabaya.

Bambang S Hidayat menyambut baik kegiatan media briefing ini sebagai bentuk penguatan sinergi antar Lembaga untuk menjaga ketahanan perekonomian Jawa Timur, sebagai fungsi penjamin simpanan, yang diatur dalam UU No.24 tahun 2024 (UU LPS).  ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry