LOKASI : Camat Laren Naim, saat meninjau lokasi longsor dan ambles di desa Laren, Jumat (13/09/2019) (duta.co/ardhy)

LAMONGAN | duta.co – Sejumlah warga dan rumah penduduk Desa Laren kecamatan Laren kabupaten Lamongan terancam di relokasi karena bencana longsor akibat amblesnya tanah di bibir Bengawan Solo musim kemarau ini.

Rumah yang menjadi tempat tinggal mereka selama bertahun-tahun di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo mengalami longsor sepanjang 500 meter, dengan lebar 1 meter dan kedalaman mencapai 3 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lamongan masih menunggu rekomendasi dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera di adakan relokasi, mengingat bencana tersebut sudah dekat dengan permukiman penduduk.

” Sudah di bahas bersama di tingkat OPD, nanti arahnya akan secepatnya di lakukan relokasi, kita tunggu rekom dari BBWS, karena mereka selaku pemangku wilayah, kemarin juga sudah di bahas wacana relokasi tersebut,” ujar Sekertaris BPBD, Ahcmad Zaini, Jum’at (13/09/2019).

Dia mengatakan, BPBD hanya sebatas memfasilitasi saja, kewenangan untuk merelokasi dan pemindahan orang-orang tersebut sepenuhnya ada di tangan BBWS, dan harus langsung melibatkan BBWS pula.

” Bencana tanah longsor dan ambles di kecamatan Laren itu statusnya masih waspada, belum siaga, jadi saya himbau penduduk sekitar bencana tidak usah panik,” imbau Zaini.

Setelah ini, lanjut Zaini, akan langsung di koordinasikan dengan BBWS bersama dengan OPD, Pemerintah Provinsi, kecamatan Laren dan Pemerintahan Desa Laren itu sendiri.  Karena yang lebih tahu titik-titiknya yang longsor dan ambles itu adalah pihak kecamatan dan Desa.

” Sebetulnya mau tidak mau pihak dari kecamatan atas musibah ini, sudah harus melaporkan kepada bupati, karena mereka sebagai pemangku wilayah dan tahu persis letaknya longsor itu di mana saja,” tuturnya.

Zaini mengungkapkan, badan kebencanaan daerah hanya sebatas  memfasilitasi, kalau untuk relokasi, pemindahan dan ganti rugi itu ada di tangan BBWS. Namun, kata dia, alangkah baiknya pihak kecamatan melaporkan terlebih dahulu kepada bupati.

” Nanti kalau dari pihak BPBD lamongan melaporkan lebih dahulu, takutnya kita malah di salahkan, jadi kesimpulannya kecamatan melaporkan dan kami BPBD juga melaporkan, untuk segera di cari solusinya,” ungkapnya.

Dia menuturkan, kalau memang pihak kecamatan berinisiatif untuk mengumpulkan penduduk terdampak untuk di lakukan relokasi, pihaknya sangat siap untuk membantu sewaktu di butuhkan.

” Kita akan bantu masyarakat terdampak dengan berbagai cara, termasuk untuk logistiknya, kalau yang lainnya itu kewenengan ada di BBWS,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Laren, Naim, juga mengusulkan agar secepatnya penduduk terdampak segera di lakukan relokasi, mengingat bencana longsor dan tanah ambles itu sudah dekat sekali dengan permukiman penduduk Desa Laren.

” Meskipun statusnya masih waspada, saya usulkan penduduk sekitar untuk segera di relokasi, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,” tutur Naim singkat. ard

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry