PONOROGO | duta.co – Bulan Suci Ramadhan  1445 H, dimanfaatkan dengan baik oleh sekelompok ibu-ibu lanjut usia di Ponorogo, dengan belajar mengaji Al Quran secara benar  (tahsin) serta belajar ilmu  fiqih.

Para lansia yang tergabung dalam Santri Lansia Pondok Romadhon di Pondok Lansia Muslimat NU Ponorogo ini, belajar selama 13 hari penuh. 

Dengan penuh semangat setiap pagi, para lansia yang berumur 50 -70 tahun ini berangkat mengaji mulai jam 7 hingga 10 pagi.

Sebanyak 40 orang ibu lansia, dengan tekun menyimak setiap arahan dari para ustadzah yang terdiri dari 5 orang khafidhoh dan seorang guru fiqih. 

Belajar secara gratis yang diselenggarakan oleh Bidang Dakwah PC Muslimat NU Ponorogo ini, merupakan tahun ke 2. Di sela waktu menjalankan ibadah puasa, para lansia diajak untuk mempersiapkan diri untuk mendapat bekal ilmu agama yang lebih paripurna.

“Istilahnya kita siapkan bekal untuk mati, karena semua yang hidup pasti akan mati. Ibu-ibu yang sudah sepuh daripada di rumah hanya mengisi waktu kosong selama bulan puasa dengan hal-hal kurang bermanfaat, maka kami ajak mengaji,” jelas Hj. Tufi Laily, Ketua PC Muslimat NU Ponorogo, saat menutup Pondok Ramadhan dan Bakti Sosial Santri Lansia, di Pondok Lansia Muslimat NU, Desa Gandu Kepuh, Sukorejo, Ponorogo, Selasa (26/4/2024).

Sebagian besar Santri Lansia ini berasal dari warga  sekitar Pondok Lansia di Gandu Kepuh, ditambah beberapa pengurus PC Muslimat NU yang serius ingin mempelajari Al Quran secara benar. 

Pondok Romadhon yang berlangsung sejak 13 Maret,berakhir pada 26 Maret dengan acara buka puasa diakhiri sholat tarawih dan baksos berupa pemberian paket sembako.

“Pondok Romadhon ini bekerja sama dengan Panti Asuhan kami Darul Muhisin yang memberikan santunan 45 paket sembako untuk seluruh santri dan para guru. Semoga bermnfaat dan ilmu yang didapat dapat diamalkan,” imbuh Tufi Laily.

Belajar ngaji Al Quran ini tidak selama Romadhon saja, usai Hari Raya Idul Fitri akan dilanjutkan kembali, belajar ngaji  dengan frekuensi seminggu sekali setiap hari Jumat siang.

“Semuanya  gratis dan terbuka bagi siapa saja, asal ada keinginan untk belajar sungguh-sungguh. Ini merupakan bakti kami kepada masyarakat, sekaligus mengajak lansia yang tinggal sedniri di rumah untuk bisa ikut mondok di sini. Mereka akan diajari untuk beribadah dengan baik, untuk mengisi hari tua. Tentu harus lansia sehat,” pungkasnya.

Tutik (50) salah satu santri mengaku sangat senang bisa ikut belajar Al quran dengan baik, karena diakui selama ini bisa membaca tapi masih banyak kesalahan dalam tajwidnya. 

“Sudah bisa, tapi tidak tahu kalau membacanya banyak salah. Alhamdulillah dengan belajar ini kita semakin tahu,” ujarnya. (sna)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry