Surya Paloh bersama Presiden Jokowi. (Foto: PANCA SYURKANI/nasdem.id)

SURABAYA | duta.co – Kabar teranyar, Presiden Jokowi memanggil Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ke Istana sore ini, Minggu (18/2), pukul 18.00 WIB. Kabar ini terus beredar di media sosial.

Apalagi kabar tersebut dibenarkan Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni. “Dipanggil Pak presiden beliau,” ujar Sahroni demikian sebagaimana dikutip banyak media .

Mengutip CNN Indonesia, Syahroni bilang dia belum tahu apa topik yang dibahas dalam pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh nantinya. “Agendanya apa belum tahu saya,” imbuhnya.

Syahroni hanya mengatakan pertemuan keduanya digelar di Istana sore ini pukul 18.00 WIB. “Pukul 18.00,” ucapnya singkat.

Jangan Rusak Konsolidasi

Achmnad Fahmi Ardiyansyah SH, kader PKS di Surabaya berharap pemanggilan Jokowi tidak merusak konsolidasi para pendukung AMIN (Anies-Muhaimin). Menurutnya, hari-hari seperti ini, di mana kader tengah sibuk meluruskan dugaan kecurangan, jangan sampai ada yang bermain mata.

“Semua kader di seluruh daerah sedang sibuk meluruskan dugaan kecurangan. Jangan ada penggembosan, jangan ada upaya untuk melemahkan. Kami berharap pertemuan Presiden Jokowi dan Pak Surya Paloh bukan untuk menggembosi konsolidasi teman-teman,” tegasnya.

Isu yang berkembang, tegas Fahmi, memang muncul wacana partai yang bakal merapat ke Prabowo-Gibran. Sejumlah pengamat meyakini itu. Mereka sudah menyebut partai apa yang bakal merapat. “Harus diakui, tidak semua partai, siap oposisi. Tetapi, kita yakin, tanpa oposisi, jalan pemerintah berbahaya, bisa menjadi ancaman bagi demokrasi,” tegasnya.

Karenanya, sebagai kader PKS, dirinya mengaku bangga dengan keberanian PKS menjadi oposisi pemerintah. “Ini penting, meski harus diakui, oposisi itu berat, banyak kerja keras dan tirakatnya. Tetapi, sangat mulia bagi pendidikan politik ke depan,” pungkasnya. (mky)