SURABAYA | duta.co – Kisah anak yatim yang satu ini, cukup mencengangkan. Dia salah satu peserta aksi yang, harus dirawat tim medis gegara perutnya robek oleh lemparan batu saat ikut aksi.

Anak Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat ini, tak mau menyerah, dan akan terus ini aksi sebagai bentuk kecintaan terhadap negara.

“Ya untuk membela negara,” demikian jawabnya ketika dicecar perempuan yang mengaku bernama Bunda Mega, dalam video pendek 3 menit 01 detik yang beredar di medsos, Kamis (15/10/2020).

Video itu diambil sesaat setelah aksi besar-besaran yang digelar berbagai macam elemen, termasuk FPI di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/10/2020). “Namanya siapa dik?,” tanya Bunda Mega.

“Davi, panggilannya Daboi,” jawabnya singkat.

“Memang tadi ikut aksi?” tanyanya lagi.

Anak yang baru duduk di kelas 2 SMP itu langsung menjawab. “Ya. Saya ikut aksi,” jawabnya renyah.

Bunda Mega terus mencecarnya. “Memang boleh anak-anak ikut aksi,” tanyanya.

“Boleh Bu!,” jawabnya tak kalah semangat.

“Katanya ada yang luka,” tanya Bunda Mega.

“Ya. Ini,” jawab Daboi sambil menunjukkan perutnya yang diperban.

“Rumahnya mana?” tanya Bunda Mega lagi.

“Cibinong Bu,” terangnya.

“Terus naik apa ke sini?,” tambahnya.

“Naik truk, dengan cara mencegat di depan. Lalu turun Monas,” jawabnya.

Daboi lalu menjelaskan, bahwa, bapaknya sudah meninggal. Ia hidup bersama ibunya. Ibunya tidak masalah, ketika Daboi pamit untuk unjukrasa.

Ia sudah melakukan unjukrasa sampai di Bandung. Di mana (demo) saat itu untuk membela Habib Bahar bin Smith.

“Saya juga pencinta berat Habib Rizieq Syihab,” tegasnya sambil memberikan salam dan berharap Habib Rizieq cepat pulang ke Indonesia karena dia sudah rindu kepadanya.

Bunda Mega tampak haru. Ia menjelaskan, bahwa, Daboi tidak perlu kecil hati. Mesti ayahnya sudah meninggal, dan hanya tinggal bersama ibunya, maka, Bunda Mega dan bunda-bunda lain di FPI siap membantunya, termasuk kebutuhan sekolah. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry