PENDIDIKAN : Sumiarso, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Propinsi Jawa Timur Wilayah Kediri (Nanang .P Basuki/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Berdiskusi soal dunia pendidikan tentunya besar harapan memiliki dampak positif buat masyarakat setempat, dengan mengacu data peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai kata kunci. Hal ini disampaikan Sumiarso menjabat Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Propinsi Jawa Timur Wilayah Kediri, berkenan meluangkan waktunya, meski ditengah kesibukannya. Terkait evaluasi pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA dan memaksimalkan penggelolaan Universitas Terbuka (UT) di Kediri.

ditemui di ruang kerjanya, Senin kemarin, lelaki asal Lamongan ini terlihat santai tidak pernah lepas dari senyuman lebar selama perbincangan berlangsung. “Saya pernah diancam, mau diberi sejumlah uang bahkan akan dilaporkan kepada pimpinan, semua saya hadapi dengan tenang dan apa yang telah kami lakukan sesuai data,” terangnya, kalimat pertama disampaikan. Kenyang terkait penggelolaan dunia pendidikan, pernah menjabat sebagai kepala sekolah di salah satu SMA di Lamongan, menjadikan dirinya mampu membuat analisa yang matang dan memutuskan setiap permasalahan berdasarkan skala prioritas.

“Seperti saat digelar PPDB dimana hanya menerapkan satu zonasi, maka yang kami jadikan acuan adalah Surat Keterangan Desa (SKD) atau kelurahan bila di wilayah Kota Kediri. Lalu dalam dunia pendidikan tidak ada istilwah siswa dari keluarga miskin atau keluarga mampu. Ini yang saya wanti – wantikan kepada semua kepala sekolah. Semua harus gotong royong, bahwa anak miskin bukan berarti tidak pintar demikian juga sebaliknya,” jelasnya, membeberkan sejumlah strategi jitu selama dua tahun menjabat di Kediri.

Disinggung terkait apa dilakukan cabang dinas untuk membantu pemerintah daerah, Sumiarso kini fokus menggelola keberadaan perguruan tinggi berupa Universitas Terbuka. “Sebelum adanya perkuliahan model virtual atau online di masa pandemi, UT telah lama menerapkan. Asalkan ada jaringan internet yang cukup, maka kegiatan perkuliahan bisa berlangsung. Jadi tidak ada alasan terhalang tidak punya kendaraan, tidak mampu membayar kuliah karena biaya pendidikannya cukup murah atau beragam alasan lainnya. Kita kembalikan kepada kemauan untuk mencari ilmu dan faktanya kualitas mahasiswa UT tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri,” jelasnya.

Selanjutnya, untuk mengontrol seluruh kegiatan perkuliahan seperti sebelumnya telah dilakukan untuk menggontrol seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di tingkat SMA. Maka pihaknya akan menyediakan satu ruangan di kompleks Kantor Pembantu Gubernur di Kediri, untuk dijadikan tempat informasi dan pengawasan. “Saya berharap generasi muda memiliki bekal ilmu yang cukup,” pesan Sumiarso sebelum menutup perbincangan. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry