Vernando Brando Sihaloho (37), pengangguran yang menghajar ibu kandungnya, Tiamba Sitinjak (68) saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Kamis (23/2/2017). (FT/DOK)

JAKARTA | duta.co – Durhaka! Vernando Brando Sihaloho (37), pria pengangguran nekat menghajar ibu kandungnya, Tiamba Sitinjak (68) hingga luka sobek di dahi bagian kanan. Hal yang tidak senonoh itu dia lakukan lantaran keinginannya untuk beli sabu dan mabuk-mabukan tak dipenuhi,

Lelaki pemabuk dan pengonsumsi narkoba kelas berat ini tergolong anak urakan. Penampilannya seperti berandalan. Baju compang-camping dan kehidupan terbalik antara siang dan malam.

Kejadian bermula di siang hari. Saat itu, Vernando memaksa meminta uang senilai Rp300 ribu kepada Tiamba. Namun, kebutuhan hidup yang dirasa Tiamba masih kurang, lantas Vernando hanya diberi uang Rp150 ribu.

“Saat itu, tersangka yang masih di bawah pengaruh alkohol dan narkotika tak terima. Dia justru mendorong Tiamba hingga membentur tembok . Ibunya saat itu langsung pingsan,” ujar Kompol Pujiyarto, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, saat ditemui di ruang Pers Rilis, Kamis (23/2/2017).

Tak puas menghujani kalimat cacian kepada Tiamba, pria keturunan Medan itu pun menghajarnya hingga luka sobek di dahi dan pelipis kanan. Sontak keributan itu pun mengundang keingintahuan warga Jalan Swasembada Barat III, RT013/009, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Korban mengaku, uang yang kerap diminta paksa itu digunakan membeli alkohol dan narkotika,” paparnya.

Tuding Ibunya Berbohong

Namun, Vernando pun membantah terkait kekerasan yang dilakukannya terhadap ibunya‎ tersebut.

“Haaa.. yaa.. Saya enggak ngedorong pak. Cuman rangkul mama saya (Tiamba). Cuma mama mengelak, dan terjatuh‎ lalu dahinya kena. Jadi berdarah,” kata Vernando di Lantai III Polres Metro Jakarta Utara, Kamis (23/2/2017).

Vernando menjelaskan, bahwa uang sebesar Rp300 ribu itu akan digunakan untuk biaya pengobatan kecelakaan lalu lintas.

“Jadi, ya memang saya minta uang ke mama Rp300 ribu ya, dan mama cuman ngasih Rp 150 ribu. Ya kan, saya rangkul‎ mama tapi mama mengelak. Kalau dibilang saya dorong ya itu tidak benar. Saya hanya merangkul mama, tetapi tidak mendorong. Bohong itu mama,” ucap Vernando yang saat itu kedua matanya memerah lantaran masih dalam kondisi mabuk narkoba. “Buat anak sama istri,” imbuhnya.

Sontak, anggota kepolisian saat itu membentak dan mendesak Vernando untuk mengaku. “Ngaku deh! Itu duit (Rp150 ribu) kan lu bilang buat beli sepaket sabu! Ditanya malah ngaku‎ buat obat sama bini dan anak. Jujur! Sudah ngelawan orangtua, durhaka lo!” tegas petugas tersebut.

Vernando pun akhirnya mengaku. “Iya pak. Beli sabu harga Rp150 ribu,” katanya, sambil menghindari petugas yang ketika itu menamparnya dengan map merah.

Vernando menjelaskan bahwa dia sudah tiga tahun memakai barang haram narkoba. Namun dia mengaku bukan pengedar. “Nyesal saya pak pakai narkoba. Nyesal saya minta uang ke mama terus,” kata Vernando sambil menundukkan‎ kepalanya.

Akibat perbuatannya, Vernando dikenakan hukuman penjara selama dua tahun delapan bulan. (dar/net)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry