SURABAYA | duta.co – Setiap program pembangunan yang menyangkut hajat hidup masyarakat pasti ada pro dan kontra, termasuk Lumbung Pangan Jatim saat dilauncing oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Selasa (22/4) lalu. Pasalnya, sempat terjadi kerumunan orang sebelum dibuka secara resmi karena mereka  ingin segera mendapatkan kebutuhan bahan pokok dengan harga lebih murah dibanding harga pasar.

Dirut PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim Erlangga Satria Agung yang ditunjuk sebagai penanggungjawab Lumbung Pangan Jatim mengatakan bahwa program Lumbung Pangan Jatim merupakan inovasi pengganti operasi pasar untuk menjaga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil baik dari sisi stok maupun harga ketika memasuki bulan ramadhan bersamaan dengan pandemi covid-19.

“Karena saat ini tengah pandemi Covid-19 sehingga tak bisa dilakukan operasi pasar, makanya Ibu Gubernur meminta supaya dibuatkan Lumbung Pangan dengan konsep yang modern dan mudah dijangkau masyarakat,” jelas Erlangga Satriagung saat dikonfirmasi Kamis (24/4/2020).

Diantara komoditas bahan kebutuhan pokok yang tersedia di Lumbung Pangan adalah beras, gula, minyak goreng, telur ayam, daging ayam, fillet ikan, bawang putih, dan masih banyak lagi. Tujuannya, untuk membuat rasa aman dan nyaman masyarakat bahwa stok kebutuhan pangan aman. Sebab situasi dan kondisi seperti sekarang biasanya banyak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan besar.

“Harganya dipastikan dibawah harga pasar sebab kami tidak berorietasi profit tapi pelayanan kepada masyarakat. Program ini akan dilaksanakan selama 3 bulan yakni mulai 21 April sampai 21 Juli 2020,” jelas Erlangga Satriagung.

Pakai Sistem COD

Konsep modern juga dilaksanakan di Lumbung Pangan Jatim, sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokoknya dengan offline dengan datang langsung ke JX International Surabaya atau melalui online melalui website  www.lumbungpanganjatim.com hingga drive thru.

“Kami juga menyediakan layanan bebas ongkir dengan radius paling jauh 20 Km dengan pembelian barang minimal senilai Rp.50 ribu. Itu bagian dari subsidi ongkos kirim yang tanggung Pemprov Jatim. Barang yang kami batasi pembelian hanya untuk gula maksimal 2 kg dan beras 25 kg,” dalihnya.

Berdasarkan laporan yang masuk, lanjut Erlangga selama dibuka 2 hari lalu, sejak mulai dibuka pukul 10.00 pagi hingga pukul 13.00 WIB terdapat 753 orang yang memesan free ongkir, kemudian yang datang sendiri kesini sebanyak 1134 orang. Namun kedepan akan diperpanjang hingga pukul 16.00 WIB.

Sedangkan yang mengunjungi website www.limbungpanganjatim.com ada 42 ribu orang. Bahkan dalam waktu yang bersamaan yang membuka website kami ada sekitar 1700 orang sehingga server sempat down. “Tapi alhamdulillah masalah itu sekarang sudah bisa kami atasi,” dalih pria yang juga ketua KONI Jatim.

Rencananya setelah Lumbung Pangan Jatim di Surabaya berjalan stabil, gubernur juga meminta kami untuk membuka di wilayah Malang Raya dan targetnya di setiap Bakorwil akan ada Lumbung Pangan Jatim dengan konsep yang sama. “Sekali lagi ini program untuk memudahkan pelayanan dan ketersediaan stok bahan pangan bukan semata-mata penjualan dan mencari keuntungan,” tegas Erlangga.

Di sisi lain keberadaan Lumbung Pangan Jatim juga sangat membantu para pengemudi ojek online sebab untuk pengiriman free ongkir pihaknya telah menggandeng perusahaan ojol yang saat pandemi covid-19 mengalami penurunan order hingga 75 persen. “Kedepan juga akan kami kembangkan untuk sistem COD karena ibu-ibu rumah tangga banyak yang cuma bisa menggunakan Hp lewat SMS,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga tengah merintis dengan gapoktan supaya produk-produk yang mereka hasilkan bisa dijual di Lumbung Pangan Jatim. “Kami masih terkendala modal, sebab kalau menggandeng Gapoktan khan harus cash pembayarannya,” ungkap mantan Ketum KADIN Jatim. (ud)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry