Gus Yusuf (kiri) dalam sebuah acara.

SURABAYA | duta.co – Ketua Umum HISNU (Himpunan Santri Nusantara), Yusuf Hidayat sudah memprediksi, bahwa, menjelang coblosan (Rabu 14 Februari 2024) bakal ‘hujan’ hasil survey. Mereka akan merilis, bahwa, junjungannya menang satu putaran. Lalu mereka harus men-downgrade pasangan Ganjar-Mahfud, nomor urut 3. Mengapa harus no 3?

“Karena inilah penghalang utama. Dia baru bisa menang kalau bisa mengalahkan Ganjar-Mahfud. Makanya, rumus mereka satu putaran. Atau kalau dua putaran jangan sampai bertemu Ganjar-Mahfud. Mereka lupa yang dilawan adalah para militan,” tegas Gus Yusuf panggilan akrab Yusuf Hidayat kepada duta.co, Jumat (9/2/24).

Masih menurut alumni PP Tebuireng, Jombang ini, ternyata tidak mudah mengalahkan Ganjar-Mahfud. Dibuntuti setiap hari, hasilnya, tetap memenangkan paket nasionalis-religius. “Pak Ganjar ke Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, bahkan Jawa Tengah sendiri, terus dibuntuti. Mereka andum (bagi-bagi) Bansos, tanpa Menteri Sosial. Tetapi, hasilnya kosong,” jelasnya.

Kini, lanjutnya putra asal Madura tersebut, mereka mainkan angka. Ada lembaga survey yang sibuk men-downgrade Ganjar-Mahfud. Seperti diberitakan, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru tanggal 28 Januari-4 Februari 2024, isinya Prabowo-Gibran menang satu putaran.

Selain menegaskan keunggulan elektabilitas Prabowo Gibran yang sudah mencapai 51,8%, Indikator menyebut bahwa model prediktif yang mereka kembangkan mengkonfirmasi bahwa Pilpres akan dimenangkan pasangan calon nomor urut dua tersebut pada tanggal 14 Februari nanti dengan prediksi elektablitas 54% alias satu putaran.

“Kalau kita pakai model prediktif. Dengan mengasumsikan tidak ada undecided voters, maka suara Prabowo Gibran menjadi 54%. Dan dengan perhitungan lower dan upper estimate, maka suara pak Prabowo paling rendah 51,6%, paling tinggi 56,4%,” jelas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di youtube Indikator Politik Indonesia, Jumat (9/2).

Burhanuddin menjelaskan, model prediktif yang digunakan mencoba memprediksi pasangan mana yang akan dipilih oleh pemilih yang masih belum menentukan pilihan (undecided voters), atau menyembunyikan pilihannya.

“Di hari H nanti sudah tidak ada undecided voters, (sementara) di survei ada. Kami beruntung karena undecided cuma 4,5%. (lalu) kami prediksi (pilihannya) berdasarkan variabel demografi, pendidikan pendapatan, desa kota,” jelasnya seperti terunggah di jawapos.com.

“Dan dengan kisaran model prediktif (Prabowo Gibran) 54%, saya harus mengatakan game over. Kita sudah tahu capres yang akan terpilih pada hari Rabu nanti. 54% itu signifikan secara statistik, karena lower estimate dengan model prediktif, sejelek-jeleknya Pak Prabowo dapat 51,6%,” tutur Burhan.

Menurut Gus Yusuf, survey Indikator itu sah-sah saja. Tetapi, itu akan berbeda bila kita menyimak hasil survey Data Insight. Di sini, tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menduduki peringkat teratas.

Hal ini terpotret dalam hasil survei yang dilakukan Indonesia Data Insight pada Desember 2023. Ini menjadi temuannya baru ketika melakukan survei dengan metode pernyataan tertutup terhadap ketiga pasangan Capres-Cawapres yang tampil di Pilpres 2024.

“Simulasi elektabilitas pasangan capres dan cawapres dengan model pertanyaan tertutup, pasangan Ganjar-Mahfud lebih unggul,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Data Insight, John Muhammad saat memaparkan hasil surveinya di hotel kawasan Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2024).

Pasangan ini memperoleh elektabilitas sebesar 37,8%. Sementara, di peringkat kedua, di tempati pasangan Prabowo-Gibran yang memperoleh elektabilitas sebesar 34,3%.  Pasangan nomor urut satu yakni, Anies-Muhaimin memperoleh elektabilitas sebesar 21,4%.  “Tidak tahu atau tidak jawab sebesar 6,5%,” ujarnya.

Melihat fakta ini, tegas Gus Yusuf, maka, bermain angka bagi tukang survey, itu mudah. “Dan mengalahkan Ganjar-Mahfud, ternyata tidak mudah. Akhirnya mereka menggunakan tipu-tipu angka. Lihatlah, menjelang coblosan mereka harus menang satu putaran. Itulah survey yang menghibur mereka. Sementara rakyat tak mau obral suara, mereka punya pilihan tersendiri,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry