Dekan FEB UNISMA, Nur Diana SE MSi, (depan tengah) bersama aktifis Sekolah Pasar Modal dan jajaran Dekanat.
MALANG | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (UNISMA) sebagai lembaga pendidikan tinggi, berkomitmen meningkatkan kompetensi lulusannya. Terutama dibidang Pasar Modal dan Investasi, kali ini kembali hadir secara konsisten dalam menggelar Sekolah Pasar Modal (SPM) yang telah menginjak angkatan ke Sepuluh Part 2.

Dekan FEB UNISMA, Nur Diana SE MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa SPM ini merupakah wujud nyata dunia industri turut andil dalam pengembangan kompetensi calon lulusan. Termasuk juga dalam perombakan kurikulum program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar pada tiga prodi yang ada di Fakultas yang peminatnya ribuan ini.

“Kegiatan ini merupakan upaya FEB UNISMA untuk konsisten meningkatkan kompetensi lulusan, yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri,” jelas Diana, (25/05).

Dekan yang inovatif ini berharap, andilnya milenial tidak sekedar ikut-ikutan investasi tetapi benar-benar melakukan investasi yang didukung oleh Skill dan kompetensi. Untuk itulah tujuan Sekolah Pasar Modal ini digelar, dengan memberikan edukasi dan sosialisasi agar bisa melakukan investasi dengan strategi yang benar dan tepat.

Selanjutnya, ia mengatakan Sekolah Pasar Modal ini merupakan langkah untuk membantu kebijakan dari kementrian keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan kuantitas Investor khususnya Investor Pemula. Dengan mengenal sejak dini bagaimana investasi yang tepat dengan didukung strategi dan teknik yang tepat, hal ini akan membangkitkan perekonomian Indonesia di masa pandemi.

Sementara itu, Dyan Fajar Mahardika, Trainer BEI Jawa Timur menjelaskan mengenai prospek Indonesia ke depan. Antara lain pertumbuhan jangka panjang yang sangat baik dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang listing di BEI. Indonesia juga diprediksi akan menjadi negara terbesar se-ASEAN dan sebagai negara yang paling diminati investor untuk berinvestasi. Selain itu, negara kita juga diprediksi akan menjadi negara terbesar dalam hal Market for Digital Activities.

Prospek yang sedemikian baiknya diharapkan mampu dimanfaatkan baik bagi investor maupun calon investor untuk memulai berinvestasi di pasar modal. Sehingga pertumbuhan dan pembangunan ekonomi terus mengalami perkembangan.

Senior Representative IPOT Malang, Zaunar Priyatno, menjelaskan dalam melakukan investasi saham, perlu memerlukan beberapa analisis, agar bisa menjadi investor yang sukses di kemudian hari. Analisis yang lazim digunakan oleh para investor adalah analisis fundamental dan teknikal. Secara umum, analisis fundamental digunakan untuk mengetahui tentang dasar-dasar ekonomi, neraca, laporan laba rugi dan sebagainya, disisi lain, analisis teknikal berkaitan dengan mempelajari kinerja sejarah pergerakan harga dengan mengukurnya kepada pergerakan harga di masa depan.

Senior Representative IPOT ini menjelaskan pula, jika terdapat dua pendekatan untuk menganalisis secara fundamental performa suatu perusahaan, yaitu Top-Down dan Bottom Up. Lanjut ia menjelaskan ada tiga hal yang mendasari analisis teknikal yaitu Price Discount Everything, Price Move in ztrend dan History Repeats it Self. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry