Berbagai komunitas dan relawan berangkat bersama dengan tim dari ITN untuk membantu meringankan korban gempa di Malang Selatan.

MALANG | duta.co — Berkolaborasi dengan berbagai komunitas peduli kemanusiaan, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, memberangkatkan relawan dan juga berbagai bantuan logistik bagi korban gempa di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.

Kepala Humas ITN Malang F.X. Ariwibisono, ST., M.Kom, mengatakan, di tahap awal bantuan akan fokus di Desa Tumpakrejo. Terlebih ITN sempat mengadakan MoU dengan pihak desa di sana untuk mengembangkan desa setempat dengan lokasi wisatanya Pantai Nganteb, Pantai Wonogoro dan Pantai Taman Ayu.

“Tuhan berkehendak lain, sekarang ada bencana jadi kita break sebentar dalam artian paralel membangun desa disana dan juga mensuplai kebutuhan yang ada di sana,” ucapnya usai pemberangkatan relawan di halaman depan kampus 1 ITN, Rabu (14/4).

Ari menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari kepala desa, kerusakan bangunan yang terjadi berupa kerusakan atap dan genteng. Sehingga warga di sana berharap adanya dukungan atau sumbangan dari Malang berupa asbes, bukan berupa genteng yang justru rawan terhadap gempa.

“Makanya, ITN menyediakan tempat di lapangan basket belakang sebagai lokasi didirikan tenda besar dari Kostrad untuk menampung material bangunan,” sebutnya.

Menurutnya, banyaknya komunitas yang bergabung dalam gerakan aksi kemanusiaan ini menunjukkan bahwa rasa kepedulian masyarakat Malang sangat tinggi membantu saudara-saudaranya yang ada di Malang selatan.

Senada, perwakilan relawan sekaligus founder komunitas Gerakan Kesadaran Alamku Hijau, Fitri Harianto, ST, mengatakan bahwa untuk fokus bantuan kali ini masih di satu titik, yakni di Desa Tumpakrejo. Setelah itu berkembang tempat lainnya yang juga terdampak gempa.

“Semuanya terdampak tapi kita tidak bisa menangani itu semua. Kita akan fokuskan biar ini bisa langsung dirasakan pemulihannya,” tuturnya.

Karenanya, pria yang akrab disapa Cak Ndan ini mengajak segenap lintas komunitas yang ada di Malang maupun di luar Malang untuk bersama-sama ikut peduli dan andil meringankan beban korban gempa.

“Untuk gelombang pertama ini ada 20 orang relawan yang diterjunkan dan akan diganti tiga hari kemudian oleh komunitas yang lain. Sekarang sudah ada 15 komunitas yang bergabung dalam posko gabungan ini, termasuk ITN,” sebutnya.

Kepala BNPB-Forkopimda Jatim Tinjau Korban Gempa Bumi di Malang dan Lumajang
Menurutnya, keterlibatan ITN dalam posko gabungan tersebut sebagai salah satu bentuk tanggung jawab guna ikut memikirkan sebagai civitas akademi untuk memuncul kajian-kajian akademik terkait rumah tahan gempa atau kajian yang lainnya.

“Bukan hanya ITN, harapan kami semua perguruan tinggi yang ada di Malang juga ikut melakukan,” harapnya.

Selain bantuan logistik berupa sembako, lanjut Cak Ndan, para relawan ini nantinya juga akan turut membantu melakukan pembersihan dan juga perbaikan rumah. Setelah pembersihan selesai, baru mulai perbaikan. Pada taraf perbaikan nanti akan tahu apa saja material yang akan dibutuhkan. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry