SURABAYA | duta.co — Plong! Itulah perasaan guru-guru (binaan Kanwil Kemenag) di Jawa Timur menyusul diberikannya Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Inpassing Terhutang di Jatim. Sekjen Kemenag Nur Syam menyerahkan TPG dan Inpassing Terhutang pada perwakilan guru di bawah binaan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Sabtu (9/12/2017).
Sekjen mengapresiasi penyelesaian TPG Terhutang oleh Kanwil Kemenag Provinsi Jatim dan provinsi lain di Indonesia. Ia berharap agar seluruh jajaran Kanwil Kemenag dapat segera menyelesaikan TPG.
“Saya rasa ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua, jangan sampai hutang ini terus berkembang dan menjadi masalah. Sebab salah satu di antara bentuk layanan Kementerian Agama adalah menyelesaikan TPGÂ terhutang ini,” ujar Sekjen usai acara.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Syamsul Bahri melaporkan bahwa total anggaran yang diperuntukkan bagi TPG dan Inpassing terhutang untuk guru bukan pegawai negeri sipil (GB PNS) bidang pendidikan madrasah APBNP tahun 2017 mencapai lebih dari Rp1triliun. Menurutnya, pembayaran TPG terhutang itu sedang diupayakan untuk diselesaikan tahun ini juga.
Secara simbolis, penyerahan TPG dan Inpassing terhutang masing-masing sebesar Rp12.090.800, ini diserahkan kepada Sukesi (RA Alim HIdayatullah), Mursini (RA Baitul Muttaqin), Siti Chasanah (RA Mambul Hisan), serta Moch Hilmi dan Moch Ilyas.
Sedangkan TPG terhutang untuk guru bidang Pendidikan Agama Islam dengan total anggaran yang terserap Rp 265.162.816.573,- diserahkan pada guru-guru yang mewakili guru penerima TPG di wilayahnya masing-masing, yaitu : Syaiful Anwar dari SMAN Puri Kabupaten Mojokerto menerima Rp 14.963.660,- mewakili 338 guru, Ahmad Marzuki dari SDN Segaran Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang menerima Rp 36.570.345,- mewakili 887 guru, Wahyudi dari SMPN 2 Gurah Kabupaten Kediri menerima 28.470.939 mewakili 537 guru dan M. Sholahuddin dari SMAN 1 Kombang menerima Rp 17.811.249 wakil dari 410 guru. (kmng)
