SOLO | duta.co – Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemprov Jateng sama-sama berharap aliran sungai Bengawan Solo yang melintas dari Jateng ke Jatim secepatanya harus bisa memberi manfaat untuk masyarakat di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) dan menghilangkan kekhawatiran akibat banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.
Inilah salah satu kesepakatan dan inisiatif yang muncul dalam acara diskusi – Forum Komunikasi (Sinergitas) Pemprov Jatim dan Pemprov Jateng Dalam Pengelolaan dan Penanganan Dampak Sungai Bengawan Solo – yang di gelar Komisi D DRPD Jatim,  28 – 30 September 2020 di Solo Jawa Tengah.
Acara yang di buka secara resmi oleh Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadar ini menghadirkan narasumber yaitu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Kementrian PUPR, Kemenko Maritim dan Investasi yang hadir secara virtual.
Anwar Sadad dalam sambutannnya mengingatkan bahwa ada tanggungjawab pelayanan agar keberadaan sungai Bengawan Solo ini bisa memberi manfaat positif bagi masyarakat sekitar sungai, baik untuk kebutuhan air bersih, air minum dan pertanian.
“Ini tugas kita memberi manfaat positif kepada masyarakat DAS Bengawan Solo, jangan lagi dampak seperti yang selama ini dirasakan berupa banjir. Maka jika ada sinergitas yang yang sustainability ada kesinambungan pemanfaatan bagi masyarakat. Air sungai Bengawan Solo ini bisa digunakan untuk mandi dan cuci, serta bahan baku air minum,” harap politisi Partai Gerindra, Selasa (29/9/2020).
Sesuai program Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yang memuat program pembangunan berkelanjutan untuk keselamatan Planet Bumi, kata Sadad salah satunya adalah menjamin ketersediaan air bersih untuk kebutuhan hidup manusia. Apalagi saat ini Jatim dan Jateng adalah lumbung pangan nasional, dan banyak pertanian sepanjang Bengawan Solo yang mengandalkan aliran sungai Bengawan Solo ini.
“Jatim dan Jateng adalah penopang utama pangan nasional, dan aliran sungai ini menjadi tumpuan masyarakat untuk pertanian. Sehingga keberadaannya sangat luar biasa bagi nasional. Maka kita wajib menjaga kebaradaan air di sungai ini untuk anak cucu kita,” harap Anwar Sadad.
Sementara itu Wagub Jatim Emil Dardak yang menjadi narasumber secara daring, menyambut positif sinergitas ini untuk menemukan solusi tepat persoalan klasik yang selalu terjadi setiap tahun.
“Saat ini hampir 69% air yang lewat begitu saja dan tidak bisa dimanfaatkan, hanya 31%, yang dimanfaatkan untuk industri, perkotaan dan pertanian. Maka kami punya beberapa program sebagai solusi yaitu, optimalisasi pemanfaatan air yang belum termanfaatkan, pengelolaan sumber daya air, secara integritas dengan mengurangi resiko bencana,  serta program one river, one plan and one management. Maka kami mendukung jika memang ada upaya sinergitas dua provinsi ini,” tegas Emil.
Masih di tempat yang sama, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat berkesempatan memaparkan bab kebijakan atas Bengawan Solo mengaku surprise dengan sinergitas yang dihadiri oleh DPRD Jatim dan DPRD Jateng serta Pemkab dan Pemkot yang wilayahnya di lewati sungai ini.
“Ini keren, ada inisiasi dua dewan untuk mencari solusi. Ini diskusi rakyat. Kami jadi nyaman, karena jika mau ambil kebijakan sudah di back up oleh dewan. Apapun namanya kami siap dukung,” tegas Ganjar Pranowo.
Ia juga menyampaikan idenya agar ada otoritas khusus yang tangani Bengawan Solo secara lengkap, agar kalau ada masalah bisa dicarikan solusi tanpa menyalahkan daerah satu dan lainnya.
“Kita tindak lanjuti termasuk inventariasasi masalah yang ada. Bisa melibatkan dua provinsi saja, atau bisa libatkan pemerintah pusat. Kami siap mendukung bentuk otoritas khusus bengawan solo. Ayo kota susur sungai dari Jateng ke Jatim, biar tahu apa yang mau kita lakukan,” harap Ganjar.
Gubernur berambut putih ini mengakui bahwa persoalan banjir tidak hanya dirasakan Jatim, namun beberapa kabupaten/kota di Jateng juga merasakan hal sama dengan Jatim.
” Tidak hanya Jatim, wilayah kami juga sama alami banjir, makanya saya sepakat ini harus dicari solusinya. Ini menjadi perhatian saya juga,” tambahnya.
Ganjar mengakui bahwa selain banjir, aliran sungai Bengawan Solo juga menghadapi masalah soal pencemaran lingkungan.
“Beberapa wilayah bahkan tidak bisa untuk kebutuhan sehari-hari yaitu air bersih. Sehingga mereka yang selama ini menggunakan untuk kebutuhan sehari-hari akibat pencemaran air oleh industri besar dan kecil. Maka kami menindak tegas mereka untuk memperbaiki pengolahan limbah pabriknya,” tegasnya.
Ganjar juga mengingatkan bahwa ke depan cuaca ekstrim sesuai info dari BMKG curah hujan dan cuaca ekstrim akan menjadi masalah yang harus diwaspadai.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jatim Kuswanto berharap diskusi ini akan mendapat solusi untuk menyelesaikan masalah yang muncul di aliran sungai Bengawan Solo. Politisi Partai Demokrat Jatim ini menjlentrehkan persoalan yang ada di DAS yang membentang di 20 kabupaten/kota ini sudah berat dan butuh penanganan sesegera mungkin.
“Kita perlu mencari cara untuk menyelesaikan semua permasalahan di sungai ini.  Tapi untuk mempertemukan kedua belah pihak Jateng dan Jatim secara fisik tentu tidak mudah. Nah dengan teknologi yang ada sekarang secara daring jadi bisa melakukan pertemuan kedua pejabat di dua provinsi ini.Termasuk menghadirkan Kementerian PUPR serta kementerian kemaritiman dan investasi walau secara daring,” kata Kuswanto.
Ia mengaku penyelesaian masalah Bengawan Solo tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat karena mereka menangani banyak sungai di Indonesia.
“Yang kami harapkan ada kebijakan anggaran yang dialokasikan secara khusus terhadap Penanganan dan permasalahan yang ada di Bengawan Solo seperti banjir yang setiap tahun membuat masyarakat di sekitar aliran sungai ini yang selalu gelisah khawatir ketakutan adanya banjir,” jelas Kuswanto.
“Hal lainnya persoalan limbah yang mencemari Bengawan Solo ini sudah serius karena banyak ratusan perusahaan di sekitar Bengawan Solo. Yang kita berharap ada regulasi yang tegas jika mereka melanggar dan mencemari Bengawan Solo maka perusahaan itu harus ditutup,” tambahnya. (ud)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry