PONTIANAK | duta.co – Gerakan ‘diam’ Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam meredam isu MLB (Muktamar Luar Biasa) ternyata tidak efektif. Buktinya, gerakan reformasi, menuntut perbaikan internal jajaran DPP PKB terus menggema ke sejumlah provinsi.

Bukan hanya Lampung, Sulsel dan Raja Ampat, kini sejumlah DPW PKB se Kalimantan mulai mendesak menggelar Muktamnar Luar Biasa (MLB).  “Untuk sementara ini sudah 3 DPW PKB yang siap berkolaborasi mendukung gerakan reformasi dan pembaharuan di tubuh PKB,” kata Ketua DPW PKB Kalimantan Barat Syarif Muhammad Sybli kepada wartawan, Senin (19/4/2021) seperti dikutip SUARAINVESTOR.COM.

Selain 3 DPW PKB Kalimantan, Syarif menambahkan sudah ada 7 DPC PKB di Kalimantan bergabung. Komunikasi terus berjalan intensif, untuk mewujudkan cita-cita PKB yang lebih baik ke depan. “Saya merasa, PKB ini dikerdilkan oleh Muhaimin dan marwahnya tidak lagi sesuai dengan cita-cita ulama. Makanya kita harus bergerak agar PKB tidak hancur,” terangnya lagi.

Menurut Syarif, sejak Muhaimin mengambil alih PKB melalui Muktamar Ancol, suasana internal PKB menjadi tidak kondusif. Apalagi Muhaimin sudah memimpin PKB selama tiga periode, sehingga iklim demokrasi PKB tidak lagi sehat. “Kalau terus menerus dibiarkan, maka PKB bisa tidak maju-maju. Padahal tantangan jaman makin berat,” paparnya.

Lebih lanjut Syarif  membeberkan dugaan sejumlah aturan AD/ART yang dilanggar oleh Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar. “Seperti terkesan menghilangkan fungsi Dewan Syuro yang dulunya dipimpin oleh Gus Dur. Bukan cuma itu. Belakangan Cak Imin menghilangkan fungsi Ketua DPC,” paparnya.

Padahal, sambung Syarif lagi, DPC-DPC adalah ujung tombak partai dalam meraih suara daerah. Karena itu, saya merasa sedih, karena selama Kepemimpinan Cak Imin, marwah demokrasi di dalam berpolitik di PKB semakin tidak ada,” pungkasnya.* (SUARAINVESTOR.COM)