TERSNGKA: Andika Surachman, dirut First Travel sebagai dalang kasus umrah murah bermasalah. (ist)

JAKARTA | duta.co – Dua bos First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, rupanya masih enggan mengakui aset-aset yang disita penyidik. Pengakuannya kepada penyidik, sejumlah mobil dan bangunan, menurut keduanya, bukan milik mereka lagi.

“Ada beberapa mobil, ada beberapa bangunan, kemudian ada kendaraan, yang dia sampaikan bahwa bukan milik mereka lagi,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, Senin (28/8/2017).

Karena itu, penyidik akan mengonfirmasi apakah benar aset yang dimaksud sudah berpindah tangandengan menguji lagi aset-aset tersebut di luar keterangan tersangka. Hal itu dilakukan dengan meminta keterangan saksi dan menelusuri dokumen kepemilikan.

“Jadi kami dalam mengumpulkan asetnya penting jadi barang bukti yang akan kita serahkan ke jaksa,” kata Martinus.

Dalam kasus ini, penyidik menetapkan Direktur Utama First Travel Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Hasibuan, sebagai tersangka. Pada pengembangan kasus, polisi juga menetapkan adik Anniesa, Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki Hasibuan selaku Direktur Keuangan sekaligus Komisaris First Travel, sebagai tersangka.

Modus First Travel

Modusnya yakni menjanjikan calon jemaah untuk berangkat umrah dengan target waktu yang ditentukan. Hingga batas waktu tersebut, para calon jemaah tak kunjung menerima jadwal keberangkatan. Bahkan, sejumlah korban mengaku diminta menyerahkan biaya tambahan agar bisa berangkat.

Polisi telah menyita rumah mewah, kantor First Travel, hingga butik Anniesa di Kemang, Jakarta Selatan. Selain itu, ada juga sejumlah mobil mewah dan beberapa rekening yang disita. Namun, aset yang disita dianggap tidak sebanding dengan uang calon jemaah yang digelapkan tersangka. net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry