FOTO DETIK.COM: Momen kebersamaan Jokowi dan Surya Paloh (PANCA SYURKANI/nasdem.id)

SURABAYA | duta.co – Masih adakah episode Pilpres 2024 yang menegangkan? Kita tunggu! Pertama, rekomendasi puluhan organisasi relawan Ganjar-Mahfud agar ada pemilu ulang. Deklarasi ini mereka sampaikan melalui ‘Petisi Brawijaya’ dengan alasan Pilpres 2024 sangat curang, terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

Kedua, Prof Mahfud MD atau MMD dengan wajah serius di depan wartawan memberikan jawaban tegas, saat baru saja keluar dari pertemuan khusus dengan tim hukum. Intinya, bahwa, tim hukum akan memperkarakan pemilu (hasil Pilpres 2024 red.).

Ketika ditanya soal pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi, Mahfud MD enggan menjawab. Meski wartawan masih diberi kesempatan bertanya lagi, tapi soal pertemuan Surya Paloh dan Jokowi itu, benar-benar tidak masuk dalam bahasan MMD. “Masak minta tanggapan saya, minta (tanggapan) ke Pak Surya Paloh, dong,” jawabnya singkat.

Prof Mahfud MD

Dari sini, tampak masih ada episode menengangkan. Apalagi pasangan Prabowo-Gibran kabarnya sudah menunjuk pakar hukum Yusril Ihza Mahendra menghadapi gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) jika ada pasangan calon lain yang mengajukan.

Yusril mengaku sudah diminta Prabowo Subianto serta Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani. “Iya, Itu yang sudah diminta oleh Pak Prabowo maupun Pak Rosan maupun Pak Bahlil minta supaya saya tetap memimpin tim ini,” kata Yusril melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Senin (19/2).

Akankah ada gugatan ke MK? Masih menggunakan tebalnya selisih angka atau kecurangan dalam bentuk lain? “Tak hanya soal menipulasi selisih angka. Tetapi menghentikan abuse of power, penyalahgunaan wewenang yang kelewatan. Ini ancaman serius perjalanan demokrasi ke depan,” demikian tokoh NU di Jakarta kepada duta.co, Selasa (20/2/24) dini hari.

Menurut sumber duta.co tersebut, politik di negeri ini masih mengutamakan pemanis. Satu sisi bagus untuk menjaga harmoni, tetapi, di sisi lain (kalau tidak ada perbaikan) akan menjadi bom waktu. ”Rekonsiliasi nasional, merangkul yang kalah, itu bagus. Tetapi membiarkan abuse of power itu sama dengan membunuh alam demokrasi di negeri ini,” tegasnya.

Bola di Surya Paloh

Masih kata sumber yang enggan disebut namanya itu, sekarang bola ada di tangan Surya Paloh. Kalau ada pengkhianatan, maka, habislah masa depan demokrasi. PKB sendiri menyebut pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi itu, dilakukan tanpa koordinasi dengan Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). “Ini jelas memunculkan banyak spekulasi,” terangnya.

Seperti diberitakan, bahwa, Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal sudah merespons kabar pertemuan antara Surya dengan Jokowi di Istana Merdeka, Minggu (18/2) malam. “Tidak ada koordinasi terkait pertemuan ketum-ketum partai yang di koalisi AMIN apapun, tidak ada,” ujarnya.

Tampak Surya merunduk depan Jokowi. Viral di medsos.

Jokowi sendiri minta agar publik tidak mencari tahu, siapa yang mengundang dalam pertemuan itu. Ia hanya mengatakan pertemuannya dengan Surya Paloh akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan di Indonesia.

“Yang paling penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara. Yang paling penting itu,” kata Jokowi usai meresmikan RSPPN Panglima Besar Soedirman di Jl. Veteran Raya, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Senin (19/2).

Namun Jokowi tak merinci manfaat apa yang dihasilkan dari pertemuannya dengan pengusung pasangan nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Jokowi mengatakan pertemuan itu sekadar pertemuan politik biasa. Menurutnya, wajar saja pihaknya juga membahas politik. Ia pun meminta publik tak perlu menerka-nerka siapa yang mengundang atau meminta bertemu.

“Ya pertemuan politik biasa. bicara masalah politik juga biasa. Saya dua-duanya, enggak perlu lah siapa yang undang. Enggak perlu,” ujarnya sebagaimana terunggah di CNNIndonesia.com.

Kini, mulai gencar media sosial dijelali informasi ‘damai’. Sampai video Surya Paloh tahun 2023, saat bertemu dengan Prabowo viral lagi di medsos. Isinya, mengedepankan perdamaian, menghindari buruk sangka.

Kini, Surya Paloh belum bicara. NasDem memang memberikan informasi bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi itu atas inisiatif Jokowi. Ahmad Sahroni mengonfirmasi rencana pertemuan Jokowi dan Surya Paloh di Istana sore ini. “Dipanggil Pak presiden beliau,” ujar Sahroni kepada CNNIndonesia.com.

Tetapi, politisi NasDem yang lain, Willy Aditya mengatakan Surya Paloh tidak ingin masyarakat Indonesia terpecah akibat pelaksanaan pemilu. Willy menyampaikan itu usai Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.

“Bagaimana Pak Surya seringkali menyampaikan jangan karena Pemilu lalu kemudian negara bangsa kita porak poranda atau terpecah belah,” kata Willy kepada wartawan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Minggu malam (19/2).

Ia mengungkap pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh dilakukan selama kurang lebih satu jam. Willy menyebut banyak hal yang dibahas antara Surya Paloh dengan Jokowi sambil menyantap bakso dan mie goreng.

Willy menyebut Surya Paloh belum menjelaskan secara rinci isi pertemuan dengan Jokowi. Surya Paloh, kata dia, baru sekadar memberikan petunjuk. “Secara detail mungkin nanti kita tunggu lah bagaimana Pak Surya dan menyampaikan itu ya, ini masih clue-clue saja yang disampaikan Pak Surya,” kata dia.

Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh sejalan dengan pidato Prabowo-Gibran di Istora Senayan, Jakarta pada hari pencoblosan 14 Februari yang mengatakan bahwa dirinya akan merangkul semua pihak, dalam arti tokoh dan partai yang berada di luar kubu paslon capres-cawapres nomor urut 2.

“Artinya partai-partai politik yang kalah begitu juga kubu 01 akan dirangkul. Dalam konteks itu, maka tidak aneh dan tidak heran kalau misalkan Surya paloh bertemu dengan Pak Jokowi. dan Pak Jokowi mengatakan dia akan menjadi jembatan antara kepentingan NasDem dengan Prabowo-Gibran atau dengan Koalisi Indonesia Maju,” ungkap Ujang.

”Saya lebih kenal Surya Paloh, kalau sudah mengambil keputusan tidak akan berubah atau dijilat kembali. Apalagi keteguhannya mewujudkan cita-cita perjuangan Restorasi Indonesia,” tegas orang dekat Surya Paloh, Dr H Usamah Hisyam, Minggu (18/2) yang beredar di medsos.
“Surya Paloh akan tetap Istiqomah dalam sikap politiknya. Hanya dengan jalan Anies harus Presiden. Oke, karena itu, jangan terpengaruh dengan opini murahan,” tambahnya.
Benarkah omongan Usamah? Atau sebaliknya, Surya Paloh akan jalan sendiri? Alasannya ikut menjadi jembatan ‘perdamaian’ usai Pilpres 2024 yang dinilai penuh rekayasa ini? Lalu, bagaimana dengan pendukung perubahan yang kelewat semangat — sampai mengibarkan sandi-sandi agama, Imam Mahdi, Malaikat Jibril, kalah sama dengan dosa — apakah ditinggal begitu saja? Kita tunggu! (mky,net)