Syamsul Ghufron – Dosen PPG FKIP

DUNIA pendidikan terus berkembang seiring dengan penemuan baru tentang cara terbaik untuk mengajar dan memfasilitasi pembelajaran siswa. Salah satu pendekatan yang semakin diakui adalah pembelajaran kolaboratif.

Pembelajaran kolaboratif telah menjadi pendekatan yang semakin diperhatikan dalam dunia pendidikan. Hal ini terjadi bukan hanya karena pembelajaran kolaboratif berpotensi untuk meningkatkan hasil akademik, melainkan juga karena kemampuannya untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang krusial dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam dunia yang makin kompleks dan saling terhubung ini, individu dituntut untuk memiliki kompetensi berkolaborasi yang efektif. Kolaborasi memungkinkan individu untuk mencapai tujuan bersama yang sulit dicapai secara mandiri.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Pada era globalisasi yang dinamis, kemampuan berkolaborasi menjadi salah satu kunci utama untuk meraih kesuksesan. Pembelajaran kolaboratif memungkinkan siswa untuk belajar bersama dengan siswa lain, mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama, serta meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam belajar. Pembelajaran kolaboratif yang mengharuskan siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama telah menjadi strategi pedagogi yang makin populer.

Agar pembelajaran kolaboratif benar-benar efektif, perlu dipertimbangkan peran kompetensi sosial dan emosional (KSE) siswa. KSE adalah seperangkat keterampilan yang memungkinkan individu untuk mengelola emosi, menjalin hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. KSE memiliki peran penting dalam berbagai aspek pembelajaran kolaboratif, termasuk komunikasi, kerja sama, kreativitas, motivasi, dan kepemimpinan.

Karena itu, dalam artikel ini akan dipaparkan peran penting kompetensi sosial dan emosional dalam pembelajaran kolaboratif dan bagaimana kolaborasi memainkan peran kunci dalam pencapaian prestasi siswa.

Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif adalah pendekatan pembelajaran yang mengharuskan siswa bekerja bersama-sama dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah, mencapai tujuan pembelajaran, dan menghasilkan produk bersama. Pembelajaran kolaboratif memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, membangun pengetahuan melalui diskusi dan interaksi sosial. Kolaborasi mempromosikan pembelajaran aktif yang memosisikan siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi juga membangun pengetahuan melalui diskusi dan bekerja sama dengan teman sekelas. Pendekatan kolaboratif ini sangat kontras dengan pendekatan tradisional yang lebih berorientasi pada guru dan sering menempatkan siswa dalam peran pasif.

Manfaat pembelajaran kolaboratif sangat beragam. Pembelajaran kolaboratif mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Selain itu, pembelajaran kolaboratif juga mampu mengembangkan keterampilan kritis seperti pemecahan masalah, mengembangkan keterampilan berkomunikasi, dan mampu mengembangkan keterampilan bekerja dalam sebuah tim. Semuanya itu tentu sangat berpengaruh terhadap perkembangan kompetensi sosial dan emosional siswa. */bersambung

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry