SURABAYA | duta.co – Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat supaya lebih banyak tinggal di rumah sehingga populer dengan istilah Work From Home. Namun muncul dampak yang perlu diantisipasi yakni meningkatnya angka kehamilan padahal ibu hamil sangat rentan terpapar Covid-19.

Fenomena ini juga dialami tim medis RSU dr Soetomo Surabaya. Bahkan selama 3 bulan terhitung mulai Maret, April dan Mei, RS milik Pemprov Jatim itu telah menangani sebanyak 35 orang ibu hamil yang positif covid-19.

Dirut RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa pihaknya telah menangani 69 orang ibu hamil yang hasil rapid testnya dinyatakan reaktif. Namun setelah dilakukan test swab/PCR hanya 35 orang yang dinyatakan positif covid-19.

Lantas apakah sang jabang bayi dalam kandungan juga otomatis positif covid-19? Dengan lugas Joni menyatakan bahwa penularan covid-19 itu melalui droplet bukan dari darah (transplasental) sehingga bisa dikatakan aman.

“Yang sulit itu proses persalinannya, makanya begitu bayi lahir langsung dijauhkan dari sang ibu atau dirawat terpisah. Bahkan yang banyak, bayi pulang lebih dulu daripada sang ibu,” ujar pria yang juga ketua gugus kuratif Satgas percepatan penanganan covid-19 Jatim, Senin (29/6/2020) malam.

“Alhamdulillah sampai hari ini semua ibu  melahirkan yang positif covid-19 bisa pulang dengan selamat. Sedangkan bayinya dilakukan penelitian meskipun belum ada yang dinyatakan positif,” jelas Joni Wahyuhadi.

Sementara terkait perkembangan sebaran Covid-19 di Jatim sendiri, Joni menyampaikan bahwa update per Senin (29/6), jumlah tambahan kasus baru terkonfirmasi positif sebanyak 240 kasus. Sehingga total pasien terkonfirmasi positif di Jatim mencapai 11.795 orang.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.012 orang atau setara 34,01% sudah sembuh, lalu 6.613 orang atau setara 56,07%  masih dirawat dan sebanyak 896 orang setara 7,60% yang meninggal dunia,” beber dokter murah senyum ini.

ODP Tambah 127

Ia bersyukur pasien sembuh hari ini bertambah sebanyak 121 orang. Namun pihaknya juga ikut berduka karena pasien yang meninggal dunia bertambah 30 orang. “Artinya jika dibanding hari kemarin, prosesnya membaik walaupun sedikit. Pasalnya, kemarin kasus baru tambah 241 orang dan yang sembuh sebanyak 171 orang serta meninggal dunia sebanyak 32 orang,” beber Joni Wahyuhadi.

Sedangkan untuk kasus Pasien Dengan Pengawasan (PDP) bertambah 127 kasus baru sehingga totalnya menjadi 10535 kasus. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.456 orang masih diawasi, lalu sebanyak 4.835 orang sudah tak diawasi dan 1.244 orang meninggal dunia,” jelasnya.

Berikutnya untuk kasus Orang Dengan Pemantauan (ODP) hari ini bertambah 127 kasus baru, sehingga akumulasinya menjadi 29.477 kasus di Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.167 orang masih dipantau, lalu 24.144 orang sudah tak dipantau dan sebanyak 166 orang meninggal dunia,” pungkas Joni Wahyuhadi. (ud)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry