DIRINGKUS: Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata menggelar pers rilis komplotan penipu berkedok pemberitahuan kepada orang tua bahwa anaknya mengalami kecelakaan di sekolah di bekuk Sat Reskrim Polres Batu. (duta.co/RIO HENDRA)

BATU | duta.co– Komplotan penipu berkedok pemberitahuan kepada orang tua bahwa anaknya mengalami kecelakaan di sekolah berhasil di bekuk oleh Sat Reskrim Polres Batu. Modus tersangka untuk bisa memperoleh data siswa dan nomor telepon orang tua siswa yaitu dengan menggunkan alamat email palsu milik tersangka yang di edarkan ke sekolah sekolah di Kota Batu.

“Ada 30 wali murid yang tertipu. Modusnya anaknya jatuh di kamar mandi sekolah dan di bawa ke rumah sakit orang tua panik lalu menghubungi pihak sekolah,” Kata Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata , di depan awak Media saat menggelar pers rilis, kemarin ( 20/17).

Setelah di lakukan pelacakan , lanjut Leo diperoleh data mereka berada di Bogor Jawa Barat. Sehingga SatReskrim Polres Batu bergerak cepat melacak keberadaan tersangka . Polisi berhasil meringkus empat tersangka yang biasa bertugas sebagai oprerator yang menelfon orang tua.

Masing masing tersangka punya peran sendiri sendiri , antara lain Dokter ,Apoteker, Guru, dan Satpam Sekolah. Keempat tersangka adalah A (asal Jakarta), As (Asal Sidrap), Hr (asal Bogor ),  dan In (asal Depok).

“Selanjutnya SatReskrim Polres Batu melakukan pengembangan, hingga akhirnya bisa menangkap JM asal Sidrap yang berperan sebagai penyuplai data base nomor Wali murid target penipuan,” jelas Leo.

Leo juga memastikan bahwa aksi tersangka tidak hanya di lakukan di Kota Batu saja , melainkan hampir seluruh indonesia . Buktinya dari laptop dan flash disc milik tersangka di ketahui beberapa sekolah masuk dalam daftar kejahatan komplotan mereka. Beberapa Kota tersebut antara lain , Kota Batu , Mojokerto, Madiun , Kediri ,Blitar ,Pasuruan ,Pare pare ,Gorontalo, Cimahi, Bengkulu, Cilegon ,Bontang, Banjarmasin, Banjarbaru , Bandung,Bandar lampung, Ambon, Kalimantan , Magelang.

“Yang dijadikan sasaran hampir merata semua sekolah, mulai dari SD,SMP,SMA,SLB ,bahkan sekolah Internasional jadi incaran kejahan mereka,” tambahnya.

Menurutnya, sudah  banyak orang tua yang menjadi korban kejahatan komplotan ini. Modus yang di pergunakan tersangka yaitu ,  mengaku dari pihak sekolah yang mengabarkan bahwa siswa terjatuh di kamar mandi dan harus dirawat di rumah sakit.

Selanjutnya masih dari komplotan mereka mengaku sebagai dokter dan melakukan perwatan di Rumah Sakit, tak berhenti sampai disitu merekapun telah menyiapkan petugas Apotek yang mengatakan bahwa alat yang terpasang hanya bisa di berikan jika orang tua Wali murid bersedia mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu. “Uang yang di minta dari korban antara Rp 3  juta –  Rp 7 juta” papar Leo.

Barang bukti yang berhasil di amankan dari lima tersangka antara lain , satu unit laptop , beberapa buku rekening tabungan , flash disc , telepon genggam, berkas berkas daftar sekolah se indonesia , katru sim seluler dan dua buah stempel palsu. Atas kejahatan mereka lima tersangka akan dijerat dwngan undang undang ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun dan denda maksimal  Rp 2 miliar.

“Saya mengimbau kepada pihak sekolah agar tidaak mudah percaya kepada orang yang meminta data pribadi siswa , nama orang tua bahkan sampai nomer telepon orang tua,  lebih baik di cek terlebih dahulu ,” tandas leo.( rio)

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry