Anak-anak tampak ceria menyaksikan ternak. FT-2/wiwiek.

MOJOKERTO | duta.co – Universitas Surabaya (Ubaya) soft launching program Edu Eco Agrowisata de-Farm Integrated Outdoor Campus (IOC) Ubaya. Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC dengan tahapan desain ulang sesuai adaptasi kebiasaan baru telah siap dibuka bagi civitas akademika Ubaya maupun umum.

Soft launching ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, S.Sos., M.M. bersama Direktur IOC Ubaya Traning Center (UTC), Prof. Joniarto Parung, Sabtu (10/10/2020) di Kampus Ubaya III, IOC UTC, Trawas, Mojokerto.

Prof. Joniarto Parung selaku Direktur IOC UTC sekaligus Ketua Edu Eco Agrowisata mengatakan bahwa umumnya masyarakat masih belum banyak mengetahui Edu Eco Agrowisata IOC Ubaya. Sebelumnya pengunjung yang datang hanya berasal dari warga Ubaya atau rekanan perguruan tinggi dan sekolah saja.

“Edu Eco Agrowisata merupakan lokasi pelatihan karakter, konservasi alam dan pertanian/peternakan.  Hadirnya Panglima dan keluarga besar Kodam V Brawijaya merupakan contoh dan perwakilan masyarakat untuk menikmati lokasi Edu Eco Agrowisata. Selain itu, mereka termasuk anggota TNI yang peduli dalam menjaga ekologi dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan kegiatan konservasi alam yang kami lakukan di program Edu Eco Agrowisata,” ujar Prof. Joniarto Parung.

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, S.Sos., M.M (dua dari kanan), didampingi Direktur IOC UTC sekaligus Ketua Edu Eco Agrowisata, Joniarto Parung (dua dari kiri) juga Ketua Yayasan Ubaya, Anton Prijatno (kanan) saat mengunjungi pusat pembibitan Anggrek Ubaya usai Soft launching  program Edu Eco Agrowisata de-Farm Integrated Outdoor Campus (IOC) Ubaya di UTC Kampus III Ubaya, Sabtu (09/10/2020). DUTA/Wiwiek Wulandari

Pria yang kerab disapa Joni ini menyampaikan bahwa memasuki era adaptasi kebiasaan baru, kampus III Ubaya telah mempersiapkan destinasi-destinasi wisata bagi kedatangan pengunjung tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Program Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC Ubaya akan dibuka mulai Sabtu, 17 Oktober 2020. Tidak hanya dinikmati oleh mahasiswa, alumni, atau karyawan Ubaya saja, tetapi juga terbuka untuk umum setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00 – 17.00 WIB.

“Sebelumnya pengunjung mayoritas dalam kelompok atau rombongan dan didampingi oleh dosen/staf sebagai trainer. Sekarang disetiap destinasi telah diberikan papan informasi sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan alam dan belajar secara mandiri. Pengunjung juga dapat berkeliling menikmati keanekaragaman tanaman yang diproduksi dan disediakan di IOC seperti salak, cokelat, kelengkeng, durian, dan sebagainya,” jelasnya.

Merebaknya COVID-19 membuat aktivitas Edu Eco Agrowisata sempat berhenti pada pertengahan Maret 2020 sampai akhir Juni 2020. Melihat hal tersebut, Prof. Joni beserta pihaknya merasa perlu melakukan adaptasi agar bisa menerima pengunjung serta mendapat penghasilan kembali dari kegiatan Edu Eco Agrowisata. Adaptasi yang dilakukan oleh tim Ubaya adalah mendesain ulang lokasi wisata sesuai dengan kebiasaan baru (new normal).

Tahapan desain ulang program Edu Eco Agrowisata yang dilakukan oleh tim Ubaya memanfaatkan dana hibah Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) dari Kementerian Riset/Badan Riset dan Inovasi Nasional. Ada empat tahapan desain ulang yaitu discoverdefinedevelop, dan deliver.


Pengunjung saat memberikan edukasi di Pusat Pembibitan Anggrek Edu Eco Agrowisata de-Farm Integrated Outdoor Campus (IOC) Ubaya di UTC Kampus III Ubaya, Sabtu (09/10/2020). DUTA/Wiwiek Wulandari

Tahapan pertama discover, dengan mencari alternatif model penawaran paket secara tepat yang memugkinkan pengunjung tidak saling berinteraksi mengingat pemberlakukan protokol kesehatan. Kedua define, menganalisis setiap alternatif secara detail dengan mengkaitkan kondisi nyata yang dimiliki oleh Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC Ubaya.

Dengan memanfaatkan lahan yang belum termanfaatkan secara optimal untuk ditanami sayuran organik serta membuka lokasi Edu Eco Agrowisata untuk kunjungan perorangan atau keluarga tanpa pelatihan, merupakan dua alternatif yang paling memungkinkan untuk dijalankan.

Tahap ketiga develop¸ menciptakan pengembangan program hingga melakukan simulasi dan evaluasi seperti pada tanaman sayur organik. Pada tahap ini pula dikembangkan sistem penyampaian informasi yang efektif kepada calon pengunjung, yang diawali dengan penetapan target pasar utama.

Pada tahap ini pula disiapkan fasilitas yang dapat mendukung kebahagiaan pengunjung diantaranya penyediaan tempat foto selfie. Keempat deliver, membuat time schedule untuk mengeksekusi kedua alternatif yang feasible.

Harga tiket masuk per orang hanya Rp. 15.000,- untuk menikmati belajar sambil berwisata alam di Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC Ubaya. “Saya berharap dengan soft launching ini masyarakat yang jenuh karena terlalu lama di rumah bisa mengajak keluarga untuk belajar sambil berwisata alam di Edu Eco Agrowisata de-Farm IOC Ubaya. Kami tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung,” tutup Prof. Joni.  (wwk)