PASURUAN | duta.co – Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kabupaten Pasuruan melaksanakan Bimbingan Teknik dengan narasumber Kabid PenMa Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Sabtu, (3/2/2024), di Ascent Premier Hotel, Kota Pasuruan Jawa Timur.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kabid PendMa Kanwil Kemenag Prov. Jatim Dr. Sugiyo, M.Pd, Kepala Kantor Kemenag Kab. Pasuruan H. Syaikhul Hadi, S.Ag, M.Fil.I, Kasi PendMa Kankemenag Kab. Pasuruan, H. Bustanul Arifin, S.Pd, M.Pd,
Narsum dari UIN Sunan Ampel, Prof. Drs. H. Nurcholis, M.Ed, Admin, P.hD, Narsum, M. Nawawi, M.Pd.I (Pokjawas), Ketua KKM MI Kab. Pasuruan (Hariyono, S.Ag, M.Pd) beserta jajaran pengurus KKM MI Kabupaten, Ketua PKGMI (Perkumpulan Kepala dan Guru Madrasah Ibtidaiyah) (H. Abd. Muid, M.Pd), dan Kepala MI se Kab. Pasuruan (303 lembaga MI).

Kabid PendMa, Dr. H. Sugiyo, M.Pd mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran kepala MI se-Kabupaten Pasuruan yang sangat luar biasa.

“MI itu menyatu dengan masyarakat, contoh misal ada imtihan sangatlah luar biasa pelaksanaannya. Dengan perubahan, kita harus terus mampu mengikuti perubahan yang ada. Dengan perubahan, yang mana kita tidak bisa menolak, maka itu kita harus siap dan mampu mengikuti perubahan yang ada,” ujarnya.

Kabid PendMa melanjutkan, fungsi guru yang tidak dapat digantikan adalah mendidik dan membangun karakter siswa. Pelajaran akhlak harus mengacu pada terapan tingkah laku. Banyak siswa, namun mutunya rendah, itu bukan merupakan bonus demografi, melainkan menjadi beban demografi.

“Madrasah harus memiliki bahasa asing. Kalau anak tidak mempunyai kemampuan bahasa asing, maka konsep dan konten pembelajaran harus kita ubah. Sesering mungkin membiasakan dengan bahas asing, arab, inggris dan lainnya,” pintanya.

MI, lanjutnya, adalah waktunya memahami meaning (makna), bukan struktur bahasa. Selain itu, matematika jangan mengikuti buku paket. Hampir semua anak ketakutan dengan matematika sebab buku matematika sangatlah tinggi buku materinya.

“CP adalah acuan utama yang sifatnya global, isinya tergantung bapak dan ibu guru. Gunakan smart phone untuk panduan belajar. Madrasah harus menyiapkan loker siswa untuk menyiapkan dan menyimpan smartphone manakala nanti dibutuhkan,” tambahnya.

“Materi Mapel apapun intinya ada dikarakter akhlah, sholat, pelajaran agama, bahasa, matematika dasar dan ilmu pengetahuan. Jangan sampai karakter belajar membuat ketakutan anak untuk belajar, buat suasana menyenangkan dalam pembelajaran,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag kabupaten Pasuruan, H. Syaikul Hadi, menyampaikan apresiasi dengan adanya Bintek hari ini. “Semoga Bintek bisa memberikan dampak yang positif bagi kelangsungan madrasah di bumi Pasuruan,” harapnya.

Ketua KKMI Kabupaten Pasuruan, Hariyono, menuturkan, semoga Bintek hari ini bermanfaat dan bisa mengimplementasikan arahan dan harapan pimpinan, sehingga Madrasah bermakna. (Puj)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry