SIDOARJO | duta.co – Puluhan tukang angkut sampah melakukan aksi unjuk rasa memprotes Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo karena belum juga memberi solusi soal tempat buang sampah setelah ditutupnya tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) yang terletak di Desa Rangkah Kidul, Sidoarjo. Mereka melakukan long march hingga   Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Jabon, Sidoarjo.
Sumadi (65) salah seorang tukang angkut sampah mengatakan, mereka terpaksa melakukan long march karena sudah dua bulan sejak September 2017 TPS di Jalan Lingkar Timur ditutup. Padahal hingga sekarang tidak ada solusi yang tepat untuk mengatasi masalah sampah di daerah itu. Akibatnya para tukang sampah menjadi korban kemarahan warga Lingkar Timur.
“Dari DKP Sidoarjo tidak memberikan tempat (TPS),” ujar pria tua itu saat mengikuti long march pada Senin, 6 Oktober 2017.
Tukang angkut sampah lain, Supri, mengatakan apa yang dilakukan dirinya dan teman-temannya ini bertujuan agar didengar oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Sidoarjo. Pasalnya, pihaknya tidak puas dengan sikap DKP selama ini karena mereka tidak dapat memecahkan masalah sampah yang kini terbengkalai akibat tidak adanya kepastian tempat pembuangan. “Mereka memberikan solusi tapi tidak tepat karena belum sesuai dengan keinginan warga di sana. Semenjak ditutupnya TPS Lingkar Timur sampai hari ini, DKP cuma dua kali mendatangi kami. Akan tetapi belum memberi kepastian untuk masalah tempat yang pas sebagai pengganti TPST,” ungkapnya.
Para petugas kebersihan ini, lanjutnya tidak mau mendapat teguran warga lagi. Karena yang bertanggung jawab atas kebersihan yang berada di Lingkar Timur itu pihaknya. Sedangkan, sampai saat ini para petugas tersebut bingung menempatkan di mana sampah-sampah tersebut. “Pemerintah sesegera mungkin menuntaskan perkara TPST,” harap Supri.
Pantauan duta.co, puluhan orang itu membawa gerobak sampah warna kuning yang berisi sampah memadati jalan raya kota Sidoarjo, ke arah Jabon. Akibat aksi jalan kaki puluhan petugas kebersihan dari Lingkar Timur itu, terjadi kemacetan. Untuk itu, mereka mendapat pengawalan dari Polantas Sidoarjo.
Sambil berjalan, mereka pun membaca salawat Nabi untuk mengiringi perjalanan  dari Lingkar Timur hingga Jabon, Sidoarjo. TPST di depan Pasar Ikan Baru, Jalan Lingkar Timur, Sidoarjo tersebut merupakan tempat pengolaan sampah yang mendapat perhatian banyak pihak. Karena pembangunan yang telah menghabiskan biaya ratusan juta rupiah itu dibongkar dan direlokasi. Unit pengolaan sampah di sisi selatan tidak difungsikan. Sehingga, pengolaannya dipusatkan di sisi Utara. Namun, petugas merasa kurang maksimal dengan banyak sampah yang ada. (sod)