ROMA | duta.co – Francesco Totti akhirnya menutup karier sepakbolanya di AS Roma setelah seperempat abad lebih berseragam I Giallorossi. Laga melawan Genoa di stadion Olimpiade Roma, Senin (29/5) dini hari WIB jadi pertandingan perpisahan Totti dengan seluruh elemen AS Roma.

Diapun menulis surat perpisahaanya yang penuh emosiaonal. Berikut ucapan perpisahan Totti yang ia tuangkan ke dalam sebuah surat :

Terimakasih Roma.

Terimakasih untuk ibuku, ayahku, saudara-saudaraku, para kerabat, dan teman-temanku.

Terimakasih untuk istri dan ketiga anakku.

Saya ingin memulai ini dari bagian akhir, dari ucapan perpisahan, karena saya sendiri tak tahu apakah sanggup membaca tulisan ini.

Tak mungkin merangkum 28 tahun perjalanan karier saya hanya ke dalam beberapa kalimat.

Saya sebenarnya ingin menyampaikan ini dengan sebuah lagu atau pusi. Tapi saya tak ahli membuat keduanya.

Selama hidup, saya selalu mengekspresikan diri lewat kedua kaki saya. Cara ini memang yang paling sederhana bagi saya sejak masih bocah dulu.

Bicara soal masa kanak-kanak, anda tentu bisa menebak apa permainan favorit saya?. Ya tentu saja sepak bola, dan sampai sekarang masih sama.

Pada beberapa titik, kita harus menjadi dewasa. Ini lah yang saya bahas sehingga saya harus mengambil keputusan.

Terkutuklah Waktu.

Kembali ke 17 Juni 2001, kami semua ingin agar waktu berjalan cepat. Kami tak bisa menunggu lagi hingga wasit meniupkan peluit panjang (saat itu Roma menang 3-1 atas Parma untuk memastikan scudetto musim 2000/2001).

Saya masih merinding setiap membayangkan momen itu.

Kini, saatnya saya mengatakan :

‘Kita semua harus tumbuh dewasa. Esok hari kita semua akan menua. Hari saatnya melepaskan jersey dan sepatu akan tiba, saat itu waktunya menjadi seorang pria seutuhnya. Tak selamanya kita bisa menikmati aroma rumput lapangan, sinar matahari, andrenalin pertandingan serta kebahagiaan menikmati kemenangan,’.

Dalam beberapa bulan terakhir, saya berpikir ; mengapa saya harus bangun dari mimpi indah ini?.

Coba bayangkan, saat anda bermimpi indah tapi ibu meminta anda bangun dan pergi ke sekolah.

Anda tentu masih ingin terus dalam mimpi tersebut. Anda mencoba kembali ke mimpi itu tapi tak akan pernah bisa.

Inilah waktunya bagi saya. Kini semua bukan lagi mimpi. Ini adalah realita. Dan saya tak akan bisa lagi kembali.

Saya ingin mendedikasikan ini kepada anda semua. Kepada semua anak yang sudah mendukung saya.

Kepada anak-anak dulu yang kini sudah dewasa dan menjadi orang tua. Juga kepada anak-anak masa kini yang mungkin masih mengucapkan ‘Tottigol’ (julukan Totti).

Saya ingin kalian berpikir begitu. Perjalanan karier saya bagaikan cerita dongeng yang menemani anda sekalian.

Kini semua benar-benar sudah memasuki fase tamat.

Saya menggunakan jersey ini untuk terakhir kalinya. Kini saya akan melipat jersey ini meskipun saya tidak bisa mengatakan ‘sudahi cukup di sini’. Dan mungkin saya memang tidak akan pernah bisa mengatakan itu.

Maafkan saya karena sebelumnya tak pernah mengumumkan (rencana berhenti) ini. Karena sungguh, tak mudah memalingkan wajah dari cahaya.

Saya takut. Tapi bukan ketakutan yang sama dengan ketika kita menghadapi bola di depan gawang saat akan menendang penalti.

Untuk saat ini, saya tak tahu soal masa depan saya dibalik jaring gawang lawan.

Izinkan saya untuk takut.

Sekarang adalah saat dimana saya yang sebenar-benarnya sangat membutuhkan cinta dari kalian seperti selama ini sudah anda semua tunjukkan.

Dengan dukungan kalian, saya akan berhasil membuka lembaran baru dan memulai petualangan setelah ini.

Sekarang, saya ingin ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan setim, para pelatih, para direktur klub, presiden klub, dan semua yang sudah berkerja bersama saya selama ini.

Kepada pendukung dan tifosi, terimaksih atas cahaya yang menuntun saya selama ini.

Menjadi orang Roma dan Romanisti (pendukung Roma) adalah sebuah kebanggaan.

Menjadi kapten tim ini adalah sebuah kehormatan.

Kalian selamanya adalah bagian hidup saya. Saya tak akan bisa lagi menghibur dengan kaki saya tapi percayalah, hati saya selalu berada di dekat anda sekalian.

Sekarang saya akan turun menuju ruang ganti. Menuju tempat dimana dulu menyambut saya sebagai seorang bocah dan kini harus saya tinggalkan sebagai seorang pria.

Saya bangga dan bahagia telah memberikan 28 tahun hidup saya kepada anda semua dengan penuh cinta.

Saya mencintai kalian.

Francesco Totti. net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry