Razia gabungan TNI, Polri Satpol PP, Dinas Pangan dan Pertanian ke lokasi pemotongan hewan liar dan gelonggongan di Kecamatan Krian, Selasa (29/6/21) malam.(FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Operasi yustisi jajaran TNI, Polri serta Satpol PP Kabupaten dan Dinas Pangan dan Pertanian, menggelar razia (operasi/sidak) rumah pemotongan hewan ilegal dan gelonggongan di Kecamatan Krian, Selasa (29/6/21) malam.

Hal ini menindaklanjuti pertemuan dengan pelaku usaha daging sapi dan jagal sehari sebelumnya.

Kanit Reskrim Polsek Krian, Iptu Isbahar Buamona, kepada duta, Rabu (30/6/21) mengatakan, kegiatan tadi malam menindaklanjuti dari pertemuan kemarin di dinas.

“Kami bersama TNI, Polri dan Dinas Pangan dan Pertanian bersama Satpol PP kabupaten Sidoarjo melakukan razia jagal ilegal dibeberapa lokasi milik warga,” jelas Isbahar.

Dirinya berharap, semoga wilayah Krian kondusif dan para pelaku jagal ilegal yang melakukan pemotongan sapi dengan cara gelonggongan tidak dilakukan lagi. Karena, pada prinsipnya sapi sebelum dipotong terlebih dahulu dianiaya dengan menggelonggong dan perbuatan ini telah melanggar hukum sebagaimana Pasal 302 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan ringan terhadap hewan.

“Begitu pula pelarangan pemotongan liar terhadap sapi betina produktif perlu mendapat pengawasan yang ketat agar sapi betina yang masih produktif tidak punah,” terang Isbahar.

Lokasi pemotongan liar ini milik H. Wakil dan H. Mujeki, H. Isbir warga Desa Tropodo. juga H. Husen Desa Katerungan,H. Mujeki di Desa Katerungan dan H.Toyib.

Kekuatan personil melibatkan dari kepolisian 9 orang, TNI 6 orang, Dinas pangan dan Pertanian 10 orang, Satpol PP Kab. Sidoarjo 30 orang dan Satpol PP Kec. Krian 15 orang.

Bersamaan, Kasi Kesmavet, Nuning Sri Pudjiastuti, saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (30/6/21) mengatakan, razia tadi malam hingga pukul 23.00 adalah menindaklanjuti pertemuan kemarin, agar tidak ada pemotongan liar dan gelonggongan.

“Tidak ada aktifitas, kondisi kosong. Kan memang gelap, jadi kita tetap menelusuri tempat tempat yang gelap itu. Cuma saya melihat ada bekas pemotongan di tempat tersebut. Mungkin sore mereka melakukan pemotongan sebelum kita datang. Perkiraan sebelum magrib,” ungkap Nuning.

Duta menanyakan, apakah ada indikasi kebocoran? Masalah bocor atau tidak, itu tidak masalah karena memang para jagal sapi itu akan menutup usaha mereka.

“Tadi malam, pemotongan liar yang kami datangi bersih. Ada informasi baru sepertinya mereka melakukan pemotongan di Gresik, kemudian dibawa sekitar jam 2 dini hari,” ujar Kasi yang membidangi ilmu kedokteran hewan yang diterapkan untuk mencegah penyakit, melindungi kehidupan, dan mempromosikan kesejahteraan dan efisiensi manusia tersebut. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry