MUNASLUB : AMPHURI menggelar Munaslub menolak kepengurusan hasil Munas yang dianggap tidak sesuai AD/RT.  (duta.co/dok)

SURABAYA | duta.co – Organisasi travel haji dan umrah, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) terpecah karena adanya dua kepengurusan.

Hal ini menimbulkan penolakan kepengurusan hasil musyawarah nasional (Munas) Malang Batu karena adanya kecurangan oknum DPP Ampuhri yang terjadi sistimatis dan dianggap tidak sesaui dengan AD/RT organisasi.

Sebelumnya AMPHURI juga telah menggelar Munas AMPHURI di Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan Ketua Umum terpilih Firman.

Amien Balubaid menjelaskan pihaknya bersama pengurus AMPHURI yang lain menggelar Munaslub merasa tidak menerima kepengurusan AMPHURI hasil Munas Malang.

“Munas AMPHURI Malang Itu tidak sesuai dengan AD/ART organisasi, Sebab itu, kami menolak kepengurusan mereka,” papar Amien Balubaid.

Dia menambahkan Munaslub AMPHURI berjalan lancar, dan tidak ada kendala “sesuai anggaran dasar oranganisi” di antara peserta, hingga memilih pengurus baru.

“Saat kami sedang Munaslub memang sempat didatangi pihak kepolisian Bandara yang minta penyelenggaraan Munaslub dibubarkan, tapi setelah dijelaskan akhirnya pihak kepolisian memahami tentang apa yang terjadi di organisasi AMPHURI,” papar Amien Balubaid

Selain itu, lanjut Amien Balubaid, kegiatan Munaslub ini tetap memenuhi anjuran pemerintah agar tetap menerapkan protokol kesehatan. “Kami semua menggunakan masker,” terang amien Balubaid .

Dengan terpilihnya Ketua Umum baru Fauzan Kamil & kepengurusan AMPHURI hasil Munaslub ini dapat melaksanakan tugas dalam melayani umat. Pungkas Amien. (imm)