PEDULI : Kades Sumberbendo Kecamatan Pare, Basarudin mengajak mendoakan warganya dokter segera diberi kesembuhan (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Selain terkonfirmasi tambahan satu kasus positif merupakan anggota tim Gugus Tugas Percepatan Penangganan Covid-19 berdinas di Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK). Ada keterangan cukup memilukan hati kita, bagaimana perjuangan tim medis dalam menanggani pasien di ruang isolasi. Tidak terhitung jumlahnya kemudian merasa lemas dan jatuh pingsan karena harus memakai Alat Pengaman Diri (APD) sesuai Protokol Kesehatan Covid-19. “Jadi dengan memakai APD ini resikonya terasa sesak dan yang jelas panas menjadikan tubuh berkeringat,” terang dr. Ahmad Chotib, juru bicara gugus tugas, saat dikonfirmasi Kamis (21/05).

Mengaku prihatin yang mendalam karena teman satu profesi yang bertugas di RSKK Pelem Pare dinyatakan positif setelah hasil swabnya keluar, kemarin. Dijelaskan dr. Ahmad Chotib, padahal dokter perempuan ini tengah menangani pasien dan telah menggunakan APD lengkap sesuai standar protokol kesehatan. “Tapi beliau masih saja terpapar covid-19. Kami makin bersedih lagi melihat banyaknya masyarakat yang meremehkan covid-19. Bagaiman physical distancing tidak diterapkan dengan baik dan masih banyak masyarakat yang berkerumun dengan beragam alasan,” ucapnya.

Selanjutnya dokter beralamat di Desa Sumberbendo Kecamatan Pare ini setelah berinisiatif melakukan swab, saat ini tengah melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Bila kemudian jumlah petugas medis terus bertambah menjadi korbannya atau terpaksa dirumahkan. Yang menjadi pertanyaan, siapa yang akan menolong dan merawat masyarakat bila membutuhkan perawatan medis atau terjangkit Covid-19. “Mari kita patuhi anjuran pemerintah, dengan di rumah saja, melakukan ibadah bersama keluarga di rumah serta tidak keluar rumah atas alasan apapun kuatir terjadi kontak fisik,” jelasnya.

Sebagai juru bicara gugus tugas sekaligus Ketua IDI Kabupaten Kediri, dr. Ahmad Chotib juga mengungkapkan banyak dokter yang kini mulai panik. Bahkan, beberapa ingin menutup tempat praktek atau pelayanan kesehatan. “Namun, niat tersebut akhirnya diurungkan. Karena dokter tetap berkomitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat, meskipun tahu resiko kepada dirinya,” lanjutnya. Sejumlah tetangga dokter ini, dikabarkan turut peduli dengan mendoakan agar segera diberi kesembuhan dan bisa kembali beraktifitas apalagi ini menjelang Hari Raya Idul Fitri. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry