JAKARTA | duta.co – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan kepada calon perwira polisi, terutama para Taruna Akademi Kepolisian untuk tetap menjaga sikap dan perilaku yang baik, selama pendidikan bahkan hingga nanti saat benar-benar terjun ke masyarakat.

Sebab, menurut LaNyalla, banyak polisi yang berubah perilaku setelah keluar pendidikan, sehingga beberapa kasus pemberhentian polisi terjadi di berbagai daerah.

Hal itu disampaikan LaNyalla saat menerima audiensi para Taruna Akademi Kepolisian di Ruang Ketua DPD RI, Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (3/1/2024).

Hadir para Taruna Akpol antara lain, Muhammad Nauval Razzaq Makarim, Bimo Kusuma Huda, Wenang Avidan Roeroe, Syahrul Faidzin dan Gavareyzel Ryanda Z.

Ketua DPD RI didampingi Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifuddin dan Brigjen (Pol) Amostian.

“Mungkin ini soal mentalitas, ini yang perlu terus dijaga oleh para Taruna. Saat pendidikan ditanamkan hal-hal baik, namun kemudian faktanya di kemudian hari banyak oknum polisi yang melakukan berbagai pelanggaran. Saya harap adik-adik semua jauh dari perilaku itu,” ujar LaNyalla.

Disampaikan juga oleh Senator asal Jawa Timur itu di dalam hadits Nabi telah disebutkan bahwa polisi termasuk profesi pertama yang bisa membawa seseorang masuk neraka atau surga, di antara profesi lainnya.

“Polisi yang lurus pertama kali masuk surga. Sebaliknya, polisi korup akan lebih dahulu masuk neraka. Begitu juga hakim yang tidak adil dalam memutuskan perkara. Ini ada dalam hadist,” lanjutnya.

Ditekankan olehnya, profesi polisi sangatlah mulia. Karena mampu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Tugas polisi juga menjaga keamanan dan stabilitas masyarakat yang benar-benar sangat terasa.

“Pesan saya nanti kalau jalankan tugas, ikuti kode etik, kedepankan prinsip keadilan. Jika semua anggota polisi menjalankan tugasnya dengan baik dan profesional, tentu tercipta kemaslahatan di tengah masyarakat,” tuturnya.

Selanjutnya LaNyalla meminta para Taruna untuk fokus dan konsentrasi dalam mengikuti pendidikan. Karena pendidikan polisi sangat ketat dan penuh persaingan.

“Ikuti nasihat orang tua, para pengajar, pelatih, dan pembimbing, agar lebih sukses dalam belajar. Hidup kamu akan terus bersaing sejak masuk Akpol sampai nanti keluar Akpol,” tukas dia.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry