Esty Puji Rahayu, SST., M.Kes – Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

BANYAK faktor yang menyebabkan seorang remaja mengalami nyeri saat menstruasi atau bahasa medisnya adalah disminorea. Berdasarkan salah satu penelitian yang dilakukan pada 374 mahasiswi ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur, paparan asap rokok, konsumsi makanan cepat saji, dan riwayat keluarga dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi (Yang et al., 2021).

Kebiasaan melakukan olahraga juga menjadi factor terjadinya disminorea pada remaja, sedangkan lama menstruasi bukan menjadi factor terjadinya disminorea primer (Ade, 2019).

Nyeri menstruasi memberikan dampak yang buruk bagi remaja, khususnya remaja yang masih aktif dalam proses belajar. Optimalnya proses belajar dipengaruhi oleh kesehatan fisik. Pelajar yang mengalami dismenore primer merasakan nyeri sebagai perasaan tidak mengenakkan yang memungkinkan terganggunya aktivitas belajar (Putra et al., 2020).

Keadaan menstruasi berpengaruh dengan kadar Hb seorang siswi begitu juga dengan motivasi belajarnya. Jika siswi tersebut memiliki kadar Hb yang rendah maka dia akan lemah, letih dan sering mengantuk bahkan dia akan kehilangan gairah untuk belajar. Aktivitas belajar yang terganggu akan memengaruhi prestasi belajar (Rahayu, 2017).

Info Lebih Lanjut Buka Website Resmi Unusa

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi disminorea yang dialami oleh remaja. Beberapa yang dapat dilakukan adalah pijat perut dengan minyak essensial, kompres hangat, mengkonsumsi kunyit, berolahraga, banyak minum air putih (Adiyatma, 2023).

Penelitian lain menyebutkan bahwa nyeri dapat diatasi dengan pijat pada titik akupuntur. Nyeri menstruasi (dismenore) setelah melakukan pijat pada titik akupuntur Guanyuan (RN 4) dan Qihai (RN6) lebih dari setengahnya (71%) responden mengalami nyeri menstruasi (dismenore) ringan. Pijatan dapat membuat tubuh menjadi rileks dan dapat mengalihkan pikiran responden terhadap nyeri yang dirasakan (Afiyah & Umamah, 2019).

Upaya lain yaitu menggunakan alat yang lebih canggih juga bisa digunakan untuk mengurangi nyeri menstruasi (disminorea) salah satunya adalah menggunakan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation).

Stimulasi saraf listrik transkutan (TENS) adalah intervensi nonfarmakologis yang mengaktifkan jaringan saraf kompleks untuk mengurangi rasa sakit dengan mengaktifkan sistem penghambat menurun di sistem saraf pusat untuk mengurangi hyperalgesia (Vance et al., 2014).

Alat ini bekerja dengan menstimulasi serabut saraf tipe α β yang dapat mengurangi nyeri. Mekanisme kerjanya diperkirakan melalui ‘penutupan gerbang’ transmisi nyeri dari serabut saraf kecil dengan menstimulasi serabut saraf besar, kemudian serabut saraf besar akan menutup jalur pesan nyeri ke otak dan meningkatkan aliran darah ke area yang nyeri dan TENS juga menstimulasi produksi anti nyeri alamiah tubuh yaitu endorfin (Nuach, Widyawati, & Hidayati, 2014).

Proses stimulus melalui kulit mendukung untuk bekerja menurunkan nyeri dengan cara penutupan gerbang transmisi nyeri. Dengan TENS diperoleh hasil manajemen nyeri yang lebih efektif pada remaja dengan disminorea.

TENS memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan yang efektif dalam meredakan nyeri, di antaranya (Johnson et al., 2022b) :

1. Tidak menimbulkan efek samping yang signifikan
TENS merupakan metode pengobatan yang relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping yang signifikan, sehingga dapat digunakan sebagai pilihan pertama dalam mengurangi nyeri.

2. Tidak memerlukan obat-obatan
TENS tidak memerlukan obat-obatan, sehingga dapat dijadikan alternatif bagi pasien yang tidak dapat atau tidak ingin mengonsumsi obat-obatan untuk mengurangi nyeri.

3. Mudah digunakan
TENS mudah digunakan dan dapat digunakan di rumah sendiri, sehingga pasien dapat menggunakannya secara mandiri untuk mengurangi nyeri.

4. Dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasien
TENS dapat diatur intensitasnya sesuai dengan kebutuhan pasien, sehingga pasien dapat menyesuaikan penggunaan TENS dengan tingkat nyeri yang dirasakannya.

5. Efektif dalam mengurangi nyeri pada beberapa kondisi medis
Beberapa penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa TENS dapat efektif dalam mengurangi nyeri pada beberapa kondisi medis, seperti nyeri punggung, nyeri kepala, nyeri sendi, dan nyeri neuropatik. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry