Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali, S,IP, saat kegiatan “Temu Kemitraan” pengadaan dan pendistribusian beras dan gula di Kabupaten Sidoarjo, Kamis, (17/6/21), di Mercure Hotel Grand Mirama, Surabaya.

SIDOARJO | duta.co – Tingkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sidoarjo, Pemerintah, khususnya melalui Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo menggelar temu Kemitraan dalam rangka pengadaan dan pendistribusian beras di Kabupaten Sidoarjo.

Selain itu, juga dilaksanakan penandatanganan MoU dengan lembaga yang berkompeten dibidangnya, yang diselenggarakan di Mercure Hotels Grand Mirama, Surabaya, Kamis (17/6/21).

Dalam sambutannya, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali SIP, menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah yang tiada hentinya, sehingga kita semua dapat hadir didalam kegiatan “temu kemitraan” ini.

Atas dasar undang-undang pangan no. 18 tahun 2012, mengamanatkan, bahwa, pemerintah dan pemerintah daerah bertanggungjawab atas ketersediaan pangan, penyediaan pangan yang

diwujudkan untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi pangan bagi masyarakat, rumah tangga dan perseorangan secara berkelanjutan.

Oleh karena itu, pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa pangan diwilayahnya cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.

“Selain ketersediaan maka distribusi dan akses juga mempengaruhi ketahanan pangan disuatu wilayah. Oleh karena itu, untuk mewujudkan ketahanan pangan di kabupaten Sidoarjo perlu dioptimalkan kegiatan dibidang pertanian dan ketahanan pangan,” ujar Gus Muhdlor.

Masih kata Gus Muhdlor, pemerintah mempunyai tanggungjawab untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menstabilkan harga gabah dan beras serta gula yaitu dengan menyelamatkan harga ditingkat produsen dengan cara menyerap hasil produksi pertanian.

Dalam rangka menstabilkan harga, maka yang perlu dilakukan adalah memotong rantai distribusi dengan memanfaatkan lembaga yang ada di desa (gapoktan) untuk penyerapan gabah dan gula petani.

Untuk itu dalam rangka penyerapan gabah dan gula petani di Sidoarjo. maka perlu dilakukan perjanjian kerjasama dengan Bulog, antara lain, Gapoktan dengan asosiasi lembaga penggilingan padi, Asosiasi lembaga penggilingan padi dengan bulog, Tim penjualan gula PG Krembung dengan PT. Indomarco, Tim penjualan gula PG Candi baru dengan PT. Indomarco Prismatama.

“Dan perjanjian kerjasama tersebut dinaungi kesepakatan bersama antara pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan Bulog,” papar Gus Muhdlor.

Dalam satu undangan dari lembaga penggilingan gabah (LPG) UD Beras Sehat, Usman Mulharsono, mengapresiasi kegiatan ini. Namun, dengan kegiatan ini dirinya menginginkan penyaluran beras itu ada yang menampung dan beli. Saat ini, sudah ada tapi persyaratannya yang agak ribet karena brokernya minta beberapa persen.

“Tidak hanya itu obat-obatan mahal dan pupuk langka dan juga beras sulit menyalurkan atau pemasarannya, selain itu akhirnya berasnya macet(ngendon) dari petani kita giling pas penyaluran berasnya itu yang susah,’” ungkap Usman warga Desa Kalimati Kecamatan Tarik.

Senada, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Dr. Eni Rustianingsih, ST., MT saat dikonfirmasi duta terkait hal ini, mengatakan, kegiatan ini intinya untuk mencari solusi pengadaan dan pendistribusian beras dan gula dari petani, dan untuk bisa mengakomodir apa yang sekiranya menjadi kendala di lapangan.

“Dan juga dilaksanakan MoU antar lembaga yang berkompeten dibidang gabah, beras dan gula, maka diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sidoarjo,” tutup Eni.

Hadir dalam kegiatan, Bupati Sidoarjo, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian beserta sekdin dan staf jajaran, para Gapoktan dan beberapa kepala Desa, anggota DPRD konisi B, perwakilan Bulog, Disperindag, BPR Delta Artha Sidoarjo dan tamu undangan lainnya. (Loe).

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry