Ketua DMI Provinsi Jawa Timur M Roziqi (FT/SUUD)

SURABAYA | duta.co – Problem speaker masjid sering kita jumpai. Baik soal kualitas suara maupun dampak kerasnya suara. Untuk itu, DMI berkomitmen mengatur suara masjid sebaik-baiknya. Ketua DMI Provinsi Jawa Timur M Roziqi, menjelaskan, bahwa perbaikan sound system masjid di Jatim sudah berjalan sejak 4 tahun yang lalu.

“Kita mendapatkan bantuan 19 mobil acoustic sehingga belum setiap kab/kota memiliki. Tugasnya sehari-hari ke masjid- masjid bilamana ada masjid yang sound sistemnya kurang bagus kemudian teknisinya bisa memperbaiki dengan gratis,” ujar Roziqi.

Hingga saat ini, lanjut Roziqi sudah ada sekitar 2 ribu lebih masjid di Jatim yang sudah disasar mobil acoustic. Namun program itu terus berjalan bekerjasama dengan produsen sound system TOA

Ia juga bersyukur sejak era kepemipinan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui program “Jatim Berkah” para takmir dan imam masjid bisa mendapatkan uang kehormatan sebesar Rp 2 juta setahun. Namun belum bisa seluruhnya yang mendapat program tersebut.

“Dari rencana 11 ribu orang Imam masjid yang mendapatkan uang kehormatan yang terlaksana baru sekitar 5 ribuan sehingga diprioritaskan untuk para imam masjid yang ada di pedesaan, dan tempat-tempat terpencil. Tujuannya menjadi stimulan dan dorongan kepada mereka untuk lebih giat lagi memakmurkan masjid,” jelas mantan kepala Kemenang Jatim ini.

Jangan Sembarang Pilih Khotib

Sedangkan untuk program pemberdayaan ekonomi umat, lanjut Roziqi saat ini sudah ada sekitar 2 ribu masjid yang membentuk koperasi. Bahkan bekerjasama dengan UIN Malang saat mahasiswanya melakukan KKN diberi tugas melakukan pendampingan supaya koperasi masjid bisa lebih diberdayakan untuk membantu jamaah.

Selain itu, beberapa masjid di Jatim juga mulai dikembangkan menjadi obyek wisata religi dan membuka pusat pelayanan kesehatan masyarakat berupa poliklinik bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.

Khusus menyangkut semakin maraknya gerakan radikal yang kerap menjadikan masjid sebagai sarana dakwah paham radikal, kata Roziqi pihaknya tengah berupaya keras menangkal hal tersebut bekerjasama dengan kepolisian.

“DMI Jatim sudah memberikan pemahaman kepada para takmir agar dalam memilih khotib tidak sembarangan supaya umat dan jamaah masjid tidak mudah terprovokasi bahkan mengikuti paham-paham yang radikal,” pungkas Roziqi. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry