SURABAYA | duta.co – Jarum jam masih menunjuk angka 8 pagi. Saat itu, Rabu (3/4/24) ratusan orang sudah berjubel menunggu kedatangan mobil khusus penukaran uang baru.

Itulah pemandangan di pelataran Rest Area 725 jalan tol jurusan Surabaya-Jakarta. Padahal, pukul 11.18 Wib, mobil Toyota Hiace dengan Nopol (merah) L 7742 AP, baru datang dengan kawalan sejumlah Brimob.

“Tidak boleh merekam,” demikian imbauan petugas terdengar duta.co di lokasi penukaran uang baru tersebut.

“Saya tidak merekam Pak. Saya hanya live di TikTok saja,” jawab seorang ibu dengan nada polos. Karuan kondisi ini mengundang gelak tawa para penukar uang baru.

Semua terlayani? Ternyata, tidak! Hanya 200 antrean yang bisa menukar duit anyar itu. 100 antrean bagi mereka yang sudah mendaftar lewat online, aplikasi. Dan 100 antrean lagi bagi yang tidak mendaftar via online. “Sejak semalam saya sudah tidak bisa masuk online,” protes ibu-ibu.

“Ini tradisi untuk menyenangkan anak-anak kita. Bukan berarti banyak duit, tetapi menjaga agar anak-anak tidak kecewa. Kita tidak minta gratis. Masak tukar saja tidak bisa,” demikian Imam Syafi’i yang jauh-jauh datang dari Kecamatan Waru untuk tukar duit anyar kepada duta.co.

Ya! Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H sudah di depan mata. Umat muslim pun sudah siap menyambut hari lebaran dengan penuh suka cita. Namun di balik kesukacitaan itu, masyarakat harus gigit jari karena merasakan sulitnya mendapatkan uang baru.

Alhasil, di era sulit tukar uang baru saat ini, konten ‘memoles’ uang layak edar menjadi uang yang ‘cukup baru’ pun viral di berbagai sosial media.

Tips mencuci dan menyetrika uang rupiah kertas, ramai di sejumlah media sosial menjelang hari raya Idul Fitri 2024.

Tips ini salah satunya dibagikan di media sosial X (dulu Twitter) oleh akun @usaisudahhh, Selasa (2/4/2024) siang. Pengunggah menuliskan, tips mencuci dan menyetrika uang rupiah kertas dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang kesulitan menukar uang baru untuk Lebaran.

Nah, siapa sangka? Ternyata tips itu bukan hal baru, setidaknya bagi sosok senator yang meraih suara terbanyak nasional untuk kategori perempuan petahana.

Ialah Ning Lia, panggilan akrab Dr Lia Istifhama. Perempuan yang dikenal sebagai aktivis cantik asal Surabaya, Jawa Timur itu secara blak-blakan depan awak media, Jumat (5/4/24), tanpa malu-malu menjelaskan bahwa kebiasaan ‘memoles’ uang lama sudah pernah ia lakukan.

“Saya ini pernah lho melakukan trik itu. Kebetulan itu sekitar 2010, jadi saya posisi hamil muda dan memiliki usaha counter. Setiap ada uang pecahan 2000 hingga 20 ribu dari pembeli pulsa, yang fisiknya masih bagus saya sisihkan. Lantas saya cuci dikit-dikit agar tidak bau dan kucel, lantas saya setrika dengan kain tipis di atasnya. Jadi harus telaten memang,” jelasnya.

Ning Lia, mengaku tak gengsi menceritakan pengalaman itu. Ia justru mengaku bangga merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat pada umumnya.

“Saya senang lho jika berbagi pengalaman seperti ini. Jadi saya gak ada jarak dengan masyarakat. Bahkan, saya ingin banget kelak setelah saya dilantik sebagai utusan Jatim melalui kursi DPD RI, tetap bisa seperti ini. Sangat asyik mensyukuri setiap situasi, tanpa harus terjebak perbedaan kelas status sosial,” terangnya.

Meski terlihat tetap ceria dalam menyampaikan statementnya di depan awak media, namun mantan Putri NU Surabaya 2005 yang dikenal sebagai penulis dengan beragam penghargaan tersebut, juga menyampaikan pesan yang cukup ‘menohok’ bagi Bank Indonesia.

“Harapan saya, jika ada solusi, maka mohon beri solusi agar masyarakat bisa mudah mendapatkan tukar uang baru. Kalau memang terpaksa tidak ada solusi selain membeli di jasa tukar baru yang berbayar, maka semoga era sulit tukar uang baru cukup saat ini saja,” katanya.

“Mengapa? Karena kasihan masyarakat yang sudah capek-capek antre di tengah puasa. Mereka ini rela berjuang antre karena ingin berbagi kebahagiaan saat lebaran, ternyata tidak dapat. Ayolah sama-sama dipermudah,” sarannya.

“Sedangkan untuk masyarakat luas, mari kita sama-sama tetap bahagia menjemput Hari Raya Idul Fitri. Kita ciptakan suasana ceria dan selalu bersyukur agar anak-anak kita mendapatkan support system atau stimulus untuk selalu bahagia meski orang tuanya masih kepikiran cari penukaran uang baru,” pungkasnya.

Nah, inspiratif bukan? Bahwa sekalipun Ning Lia tampil ceria, blak-blakan, tapi ia ternyata sosok keibuan yang tegas dan bersungguh-sungguh dalam memberikan pesan moral. “Salut. Ning Lia benar-benar merakyat,” demikian komentar warganet. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry