SIDOARJO | duta.co – Hujan lebat di wilayah Sidoarjo, mengakibatkan meluapnya air Sungai Buntung dan berdampak banjir di berbagai wilayah. Salah satunya Desa Trosobo, Kecamatan Taman, Kab. Sidoarjo.
Diketahui, penyebab Sungai Buntung meluap yakni banyaknya tanaman eceng gondok di sepanjang sungai. Sekitar 5 km aliran Sungai Buntung dipenuhi tumbuhan air itu.
Berdasarkan informasi yang beredar, Senin, (19/2/24), banyak warga mengungsi akibat banjir. Kurang lebih 1.000 rumah tergenang, dan 8.500 warga terdampak.
Ada pun titik pengungsian warga antara lain, MI Sunan Ampel 2 (Anak-anak: 6 jiwa, Dewasa: 10 jiwa, Lansia: 1 jiwa), TK Sunan Ampel 2 (Dewasa: 6 jiwa), Masjid Nurul Huda (Balita: 30 jiwa, Dewasa: 70 jiwa, Lansia: 50 jiwa).
Mulai Kamis (15/2/24) lalu, BPBD Provinsi Jawa Timur dibantu BPBD Sidoarjo serta Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM SDA) Sidoarjo dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melakukan normalisasi Sungai Buntung tersebut. Satu unit excavator standart PC 200, satu unit excavator standar PC 75 serta satu unit perahu ponton dinas (PUBM SDA) Sidoarjo dan empat unit dump truck dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, dikerahkan.
Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor S.IP, mengatakan, normalisasi sungai Buntung menjadi solusi pencegahan banjir di Kecamatan Waru dan Taman tidak terulang kembali. Tumbuhan enceng gondok yang menutupi aliran sungai Buntung harus dibersihkan. Dengan begitu, tidak ada lagi penyumbatan aliran air yang menjadi penyebab melubernya air Sungai Buntung ke rumah warga.
“Pembersihan sungai ini dilakukan sebagai bagian operasi tanggap darurat terhadap banjir yang terjadi di wilayah Waru dan Taman, proses penanganan pencegahan banjir ini akan terus dilakukan dan akan selesai dalam jangka waktu satu bulan,” jelas Gus Muhdlor, Kamis, (15/2/24) lalu. (nzm)
