PENGUATAN : Siswa SMK PP Negeri I Tegalampel Bondowoso mendapatkan penguatan motivasi berwirausaha dari guru dan pendamping mereka, terutama dalam memaksimalkan program PWMP Kementan (duta.co/haryono)

BONDOWOSO | duta.co – Ketika sejumlah perusahaan banyak yang berhenti produksi karena pandemi Covid-19. Justru siswa dan alumni SMK PP Negeri I Tegalampel Bondowoso terus berinovasi. Bahkan tahun ini ada empat kelompok mendapatkan program PWMP (Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian) dari Kementan.

Program PWMP ini, berupa pemberian suntikan dana kepada masing-masing kelompok usaha, dengan besaran Rp 15 juta. Hal itu, untuk membentuk wirausahawan muda bidang pertanian.

Awalnya, kelompok usaha mengajukan business plan. Setelah lolos baru diberi suntikan dana dari Kementan. Program PWMP ini didapatkan semenjak tahun 2017 yakni ada dua kelompok. Pada 2018 dua kelompok, 2019 dua kelompok dan tahun 2020 ada empat kelompok. Total sudah 10 kelompok usaha yang mendapatkan.

Salah seorang siswi yang sudah menjalankan usaha sejak tahun lulu, Desty Arina Putri, mengaku siap menjadi wirausahawan muda pertanian.

Menurutnya, produk yang dibuatnya adalah POC Susiku (Pupuk Organik Cair, Susu Basi Kuning Telur). Serta benih dalam kemasan mini.

“Alhamdulillah dengan usaha ini, kami bisa menghasilkan uang sendiri, dan sudah satu tahun. Ini sudah tahap pengembangan,” katanya.

Menurut siswa Kelas XII ini, sebelum pandemi biasanya berjualan langsung saat CFD (Car Free Day). Namun setelah Covid-19 ini, dia memaksimalkan market berbasis online.

Di tengah pandemi ini, dia memaksimalkan media sosial seperti Instagram dan Twitter. Tanpa disangka, justru penjualannya melejit dibandingkan sebelumnya.

“Melalui online penjualannya justru semakin banyak. Ada pembeli dari Malang, Trenggalek, Pasuruan bahkan luar pulau. Sulawesi Tengah. Setiap bulan bisa sampai 30 botol pupuk organik cair yang terjual,” paparnya.

Hal senada diakui oleh Alumni SMK PP, Agung, bahwa program ini sangat membantu untuk bisa berpenghasilan setelah lulus sekolah. “Kami usaha jamur krispi. Sekarang juga berkembang ke baglog,” imbuhnya.

Kepala Sekolah SMK PP Negeri I Tegalampel, Anik Sudiartini mengatakan, bahwa pemaksimalan program ini untuk membentuk wirausahawan muda.

“Agar mereka tidak ASN minded, tapi lebih punya jiwa wirausaha. Agar bisa menciptakan lapangan kerja,” paparnya.

Dia berharap, para siswa yang sudah mendapatkan program itu, tetap semangat dan konsisten. “Tentu terpenting, totalitas tidak separuh-separuh. Serta mampu mengalisis pasar,” harapnya.

Informasi dihimpun, ada beberapa tahap program PWMP ini. Yakni penumbuhan usaha, pengembangan dan mandiri. Setelah mandiri ini, Siswa SMK Pertanian di Bondowoso itu dilepas dan tanpa mentor. Sebab sudah mampu membangun jaringan dan pasar sendiri. (yon)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry