TERIMA ORDER SARA: Para tersangka komplotan Saracen, sindikat penebar ujaran kebencian bermuatan SARA di Medsos, di Mabes Polri Jakarta, Rabu (23/8). (ist)

JAKARTA | duta.co – Pasca calonnya gagal dalam Pilpres 2014 sindikat Saracen gencar menebar hoax dengan mnelibatkan banyak anggota. Dan menutut pengakuan ketuanya, Jasriadi, pertemuan besar-besaran antaranggota dilakukan menjelang Pilkada DKI Jakarta.

Menurut Jasriadi, pada 2016, Agus Setiawan mengajaknya bertemu dengan para anggota Saracen dalam acara silaturahmi akbar. Agus Setiawan merupakan salah satu pimpinan Saracen yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Silaturahmi akbar itu waktu Pilkada DKI. Itu pertemuannya saya enggak tahu persis, di situ ada ceramah cara memilih pemimpin. Tapi lebih detailnya saya lupa karena sudah lama,” kata Jasriadi, saat diwawancarai salah satu stasiun TV swasta nasional.

Bahkan saat itu, kata Jasriadi, ada media yang meliput pertemuan tersebut. “Itu sekitar bulan 6 (Juni) atau 7 (Juli) itu,” ujar dia.

Para anggota Saracen tersebut pertama kali bertemu saat menjadi simpatisan salah satu calon presiden dan wakil presiden yang gagal pada Pilpres 2014.

“Perkenalan kita di medsos, waktu itu kan ada Pilpres 2014 kebetulan kita simpatisan salah satu calon yang gagal ya. Nah di situ kita kenal dengan yang seide, dan dari situ setiap yang seide ya kita kenal,” tandas Jasriadi.

Polisi menetapkan tiga tersangka dalam kasus Saracen, yakni Jasriadi yang berperan sebagai ketua sindikat. Kemudian MFT yang berperan sebagai koordinator media dan Informasi, serta Sri Rahayu Ningsih alias SRN yang berperan sebagai koordinator wilayah. net

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry