JAKARTA | duta.co – Hari Ibu kemarin (22/12/2019) bukan sekadar ceremony tahunan belaka. Hari Ibu harus dimaknai secara esensi dari pengorbanan hingga pentingnya peran ibu bagi masa depan suatu bangsa.

Demikian yang disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri saat memperingati hari ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember.

Firly bercerita kenangannya tentang sang ibu yang wafat 23 tahun silam saat dirinya bertugas di Liquisa Tim Tim, kini bernama Timor Leste.

“Sewaktu kecil di tengah malam, saya sering terjaga dari tidur dan melihat ibu sedang berdoa usai menjalankan ibadah Salat Tahajut. Sayup-sayup terdengar nama saya disebut dalam doanya,” kenang Firli melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/12).

Bagi Firli, sosok ibu sangat menentukan bagi perjalanan anak-anaknya, sesuai dengan makna surga di bawah telapak kaki ibu.

“Ibu mengenalkan saya dengan kenyataan hidup, tantangan dan segenap peluangnya. Ibu selalu mengajarkan apa arti kerasnya kehidupan dan hidup itu adalah perjuangan,” kenangnya.

“Perjuangan dan kerja keraslah yang akan membentuk karakter pribadi seseorang, apakah akan menjadi pribadi yang gigih, pekerja keras, pantang menyerah, atau justru menjadi pribadi yang lemah dan cepat putus asa,” pungkas Firli. (rmol.id)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry