SEMINAR : Rektor ITN Malang Dr Ir Kustamar MT (kanan) dan Prof Bisri dalam seminar FTSP 2019. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengadakan seminar mengenai Infrastruktur berkelanjutan. Kampus ini pun bertahap mempersiapkan mahasiswanya untuk terampil menggunakan software dan coding dalam perencanaan infrastruktur di era Revolusi Industri.

Menurut Rektor ITN Malang Dr Ir Kustamar MT bahwa infrastruktur saat ini harus disiapkan agar sesuai dengan era Revolusi Industri. Khususnya infrastruktur yang berhubungan dengan saluran air. Hal ini disampaikan dalam seminar bertajuk Infrastruktur Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0. Kamis (31/10) di Aula Kampus 1 ITN.

“Infrastruktur air dapat pula sebagai konservasi serta dapat pula untuk irigasi. Pengelolaan air ini bisa juga dengan optimalisasi peran sungai yang dapat pula berperan untuk wisata. Dengan demikian tingkat ekonomi masyarakat akan bertambah pula,” ungkap Kustamar.

Orang nomor satu di ITN yang juga pakar di bidang Pengelolaan Sumberdaya Air menuturkan, di kampus ini kurikulumnya secara bertahap sudah dibenahi. Yakni kurikulum di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan yang materi perkuliahannya mengarah pada Infrastruktur era masa depan. Dimana mahasiswa dikondisikan terampil menggunakan software dan coding pada rancang bangun yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama hadir pula Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS yang merupakan Guru Besar Bidang Sumberdaya Air dan Lingkungan Universitas Brawijaya Malang. Ia menyampaikan, mikro solusi untuk permasalahan banjir di Kota Malang ialah dengan membangun sumur injeksi guna mengatasi banjir lahan ini. Kebetulan ia sendiri diminta unt

“Menghadapi musim hujan, perlu segera dibuat gerakan bersih-bersih saluran drainase. Dan yang lebih penting, perlu segera dibuat kurang lebih Seribu sumur injeksi untuk mengatasi banjir di Kota Malang,” ujar Prof Bisri.

Dalam seminar Nasional FTSP ini hadir pula Dr Ir Gentur Prihantono SP SH MT MH, Widyaswara Provinsi Jawa Timur dan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi/Ketua LPJK Jawa Timur. Serta  Dirjen Bina Konstruksi Kementrian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dr Ir Syarif Burhanuddin M Eng, yang memaparkan tentang Green Teknologi. dah

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry