Salah satu robot seni tari Nakula-Nayaka yang berhasil menyabet juara ke 2 di ajang KRI 2018 yang digelar di Polinema,Malang. (FT ARIS)

MALANG | duta.co -Tim Robotik Universitas Brawijaya Malang berhasil menyabet 3 penghargaan dari Kontes Robot Indonesia ( KRI) yang digelar mulai tanggal 1-3 Mei 2018 di Politeknik Negeri Malang.

Tiga katagori dari lima katagori yang di perebutkan masing-masing Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI); Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) ; Kontes Robot Seni Tari (KRSTI) ; Kontes Robot sepak bola Indonesia beroda (KRSBI) serta kontes robot sepak bolah indonesia Humanoid (KRSBI).

“Kita berhasil menyabet tiga diantaranya untuk KRSBI juara 2 ; KRSTI juara 2 dan KTPAI juara 3 dan sekaligus strategi terbaik,” ungkap Toni Wahyu Prabowo, Sabtu (5/5/2018)

Tim Robotika Universitas Brawijaya (UB) menyabet juara beberapa kategori pada Kontes Robot Indonesia Regional IV yang dilangsungkan di Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) Selasa hingga Kamis (3/5/2018).

Dalam kompetisi tersebut, Tim Robotika UB bertanding mengikuti 5 katagori yang dipertandingkan diantaranya  Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia kategori Beroda (KRSBI kategori Beroda), serta Kontes Robot Sepak Bola Indonesia kategori Humanoid (KRSBI kategori Humanoid).

Dan dari katagori tersebut,tim robotik UB memperoleh beberapa juara, antara lain KRSTI dengan nama NAKULA-NAYAKA meraih juara 2, KRSBI beroda dengan nama ENSPARTAN meraih juara 2, serta KRPAI dengan nama BHATARA WIJAYA meraih juara 3 dan Best Strategy.

Tri Wahyu Prabowo  selaku ketua divisi Robotika, Teknik Elektro Universitas Brawijaya mengaku persiapannya sudah lama agar bisa memperoleh capaian ini. “Sebelumnya kita sempat menemui kendala diantaranya tidak responnya lagu tarian dengan gerakan tarian reog hingga jaringan bluetooth yang tidak tersambung,” jelasnya.

“Padahal tim sudah berupaya secara maksimal,akibatnya lagu yang direspon robot yang menari terekam putus-putus sehingga begitu musik selesai robot masih menari, demikian pula dengan robot pemadam api dimana robot usai memadamkan api tidak bisa kembali,” ungkapnya.

Demikian pula dengan robot sepak bola indonesia beroda dimana hanya berhasil final.
“Nantinya dari robot-robot yang mendapat juara di KRI Regional bakal berlaga di Kontes Robot Indonesia tingkat Nasional, diantaranya robot seni tari ,robot sepak bola Indonesia beroda dan robot pemadam api,” ujarnya.

Dengan kekurangan saat di KRI ke IV, tim robotik akan berupaya memaksimalkan dan menyempurnakan kekurangan tersebut. “Kita punya waktu 2 bulan untuk menyempurnakan utamanya memperbaiki strategi karena di event robotik perlu dicari strategi namun dukungan dana juga masih diperlukan karena kita terpaksa harus ‘ kanibal’ robot untuk komponen yang membutuhkan biaya yang besar,” jelas Tri.

Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat Nasional sendiri  akan dilangsungkan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 11-14 Juli 2018 mendatang. Dr.Eng. Denny Widhianuriyawan, ST., MT selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan juga menunjukkan dukungannya. “Tentu kami inginkan yang terbaik bagi Tim Robotika UB. Fakultas Teknik akan mendukung sampai kompetisi Nasional mendatang,” tuturnya memberikan dukungan.

Sementara itu tim robotik Universitas Muhammadiyah  Malang (UMM) dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 di Graha Politeknik Negeri Malang (Polinema) berhasil menyabet juara 1 dikontes robot pemadam api menyisihkan 32 tim dari berbagai perguruan tinggi.

Ketua Tim Alfan Achmadillah Fauzi menyatakan walaupun DOME telah pada posisi aman untuk maju ke tingkat nasional, masih banyak hasil evaluasi yang harus diselesaikan. “DOME memang sudah aman akan maju ke nasional, tapi kita tidak bisa bersantai. Justru dengan semakin ketatnya kompetisi, kita harus semakin kompak,” tegas mahasiswa Teknik Elektro tesebut. (ais)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry