MANGKRAK : Proyek jalan dicor separuh yang dibiarkan mangkrak. (reinno pareno/duta)

BOJONEGORO | duta.co – Hampir dua tahun lebih, proyek jalan cor sepanjang 300 meter dikerjakan pengecorannya hanya separuh bahu jalan. Sehingga membuat tidak nyaman pengguna jalan di sana. Jalan yang membentang dari barat ke timur itu menghubungkan jurusan Kecamatan Sugihwaras – Dander, tepatnya masuk Desa Panemon Kecamatan Sugihwaras.

Padahal proyek jalan cor itu menghabiskan APBD senilai Rp 700 juta. Namun hingga saat ini dibiarkan mangkrak. Terbukti dari kondisi separuh bahu jalan yang cor, besi berposisi tidak dibengkongkan, bahu jalan sisi lainnya masih terdiri dari bebatuan. Hal itu menyulitkan pengguna jalan bergantian memakai jalan. Apalagi di malam hari dan saat ini musim penghujan, sangat membahayakan dikarenakan tidak tersedia lampu jalan.

“Setahu saya yang mengerjakan pemborong dari DPU Pemkab Bojonegoro, tapi saya gak tahu kenapa proyek ditinggalkan pemborongnya. Ya seperti itu kondisi jalannya,” kata Kepala Desa Panemon Kecamatan Sugihwaras Sudarko, Rabu (05/02/2020).

Menurutnya seharusnya dalam hal pembangunan infrastruktur jalan menjadi prioritas. Namun faktanya tidak ada keseriusan dalam pengerjaannya.

Pengerjaan jalan cor itu dilakukan pemborong di Oktober 2018 dan target selesainya Januari 2019. Namun pengerjaan belum selesai, pemborong meninggalkan lokasi proyek. Bahkan sejumlah pekerjanya di lokasi proyek menanyakan keberadaan pemborong yang dalam akhir 2018 tidak mengirimkan material ke lokasi proyek.

Patmi (50) pemilik warung kopi di seberang proyek, membenarkan proyek jalan cor yang ditinggalkan pemborongnya. Seingatnya, ada 10 pekerja yang setiap harinya datang ke warungnya saat pengerjaan proyek jana cor dulu. Tapi kemudian tidak terlihat lagi di awal 2019.

”Ya, dulu saat jalan cor dikerjakan, warung saya tidak pernah sepi dari pekerja proyek jalan cor,” katanya.

Terbengkelainya proyek jalan cor, juga membuat kecewa warga yang rumahnya persis di depan proyek jalan cor. Mereka harus mengusahakan sendiri timbunan tanah atau tanah urug di depan rumah masing masing untuk dapat dilalui keluar masuk. Dikarenakan posisi rumah lebih rendah dari jalan cor beton.

Selain itu pengguna jalan yang melintas di sisi bahu jalan yang belum dicor, terpaksa dalam musim penghujan ini melintasi di tengah kubangan jalan bergelombang dan berbatu yang dipenuhi air dan lumpur. Jalan satu satunya yang menghubungkan ke arah jalan utama Sugihwaras – Dander itu belum sekalipun tersentuh proyek jalan cor kelanjutan. Kondisi jalan juga kerap kali membuat pengendara sepeda motor terjatuh dan mengalami luka luka.

Terpisah Camat Sugihwaras Sumarsono mengakui telah mengusulkan pembangunan kelanjutan jalan cor beton yang melintasi Desa Panemon di wilayahnya.

”Tahun ini sudah ada kelanjutan pembangunan jalan cor beton di jalur poros utama Kecamatan Sugihwaras menuju Kecamatan Dander, dari dilanjutkan kembali pembangunan jalan cor beton. Tentunya pelayanan publik dapat berjalan maksimal,” kata Camat Sumarsono. rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry