Tampak suasana pertemuan Presiden Jokowi dengan puluhan ulama untuk memperoleh konsep kerukunan yang abadi. (FT/Tribunnews)

JAKARTA | duta.co – Tekad pemerintah untuk membuat perdamaian yang kokoh terus dilakukan. Pertemuan para ulama dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (4/4/2017), setidaknya sepakat untuk menciptakan perdamaian kekal di Indonesia. Untuk itu para ulama meminta Presiden Jokowi menginisiasi pertemuan tokoh agama secara nasional.

“Dalam negara pluralistik, kami ingin kedamaian kekal. Kedamaian yang sifatnya bukan abu-abu. Oleh sebab itu kami harapkan Bapak Presiden membuat pertemuan antartokoh umat beragama untuk satu kata sepakat,” ujar Kiai Syukron Makmun, usai pertemuan.

Syukron merupakan pimpinan Pondok pesantren Darurrohman di Jakarta kepada wartawan.

Selama ini, menurut Kiai Syukron belum ada kata sepakat. Bahkan kerukunan yang ada masih semu. “Jangan hanya bilang kita rukun, rukun, rukun. Tapi enggak ada pegangannya. Harus dibicarakan, harus dibuat,” lanjut Kiai Syukron.

Prinsip yang harus disepakati pertama, semua agama adalah benar menurut pemeluknya.

Namun, bukan artinya membenarkan seluruh agama. Prinsip itu, kata Kiai Syukron, bermakna seseorang harus berpendapat bahwa agama lain adalah benar menurut pemeluknya.

Oleh sebab itu, setiap umat beragama saling menghormati. Tidak boleh ada pemaksaan nilai agama tertentu terhadap pemeluk agama lain. “Orang yang sudah memeluk agama itu kita hormati, janganlah kita suruh pindah ke agama lain. Jangan menegakkan agama kepada orang yang sudah memeluk agama,” ujarnya.

Selain itu, prinsip yang juga harus dipegang antarumat beragama, yakni saling menjaga perasaan satu sama lain. Prinsip ini cocok diterapkan perihal pendirian rumah ibadah agama tertentu. “Nilai-nilai seperti ini harus dibicarakan. Supaya kongkret dan kita semua ada pegangan dalam toleransi,” ujar Kiai Syukron sebagaimana dilansir kompas.

Presiden Jokowi, menurut Kiai Syukron, lebih banyak tersenyum dalam pertemuan tersebut. Kepala Negara menerima segala masukan dan akan mempertimbangkan untuk ditindaklanjuti. Para ulama pun percaya Jokowi akan menindaklanjuti usul para ulama itu.

Selain Kiai Syukron, ulama yang hadir berjumlah 20 orang. Antara lain pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Irfan Wahid, Rais Syuriah NU Sulawesi Selatan KH Sanusi Baco dan pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH Aris Ni’matullah. Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (hud,kps)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry