Geliat bisnis lelang dan jual beli ikan terlihat ramai, bahkan PPI Campurejo sangat diminati oleh kapal ikan besar dari luar pulau. Sayang kapasitas dermaga sangat terbatas.(ft.duta: agus)
GRESIK | duta.co – Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di desa Campurejo di Kecamatan Panceng, Gresik semakin diminati pengusaha perikanan baik lokal maupun luar. Terlihat aktivitas lelang ikan dan jual beli terlihat semakin ramai, hal tersebut terbukti dari banyaknya kapal besar membawa ikan yang singgah. Seperti halnya pengusaha ikan dari Kalimantan yang datang karena pertimbangan mitra bisnis.
Dari data bulan Oktober, PPI Campurejo mencatat, terdapat 26 kapal besar yang singgah untuk memperjualbelikan hasil perikanan. Dikatakan Kepala PPI Campurejo, Rofiq membenarkan jika geliat jual beli di PPI Campurejo meningkat. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya kapal besar yang singgah di dermaga pendaratan ikan yang ia pimpin.
“Bulan ini saja ada 26 kepal besar yang rata rata dari luar pulau jawa. Mereka melelang ikannya disini, bahkan satu kapal bisa mencapai 20 ton atau berkisar antara 600 juta rupiah per kapal,” katanya Senin 30/10/2017
Rofiq menambahkan, aktivitas lelang ikan di PPI Campurejo relatif cukup ramai selama dua bulan terakhir ini yang didominasi kapal berukuran besar. Untuk menarik pengusaha perikanan, Rofiq mengaku tidak mudah. Bahkan, beberapa kali dirinya jemput bola ke pengusaha perikanan agar bisa menjadi mitra bisnis nelayan. PPI Campurejo juga di klaim sangat potensial menjadi dermaga pendaratan ikan terbesar yang diminati pengusaha perikanan.
“Sementara yang singgah disini (PPI) adalah kapal yang di bawah 25 GT. Sebab memang fasilitas penampungan kapal atau dermaga belum bisa menampung kapal besar yang muatannya melebihi 30 GT,” pungkasnya.
Sementara itu, pemerintah daerah sendiri telah membangun pasar ikan modern (PIM) yang menempati lahan 3,2 hektar berlokasi di Jalan Raya Ambeng-Ambeng Duduksampeyan, Gresik. Dimaksudkan untuk mengembalikan kejayaan perikanan di kota santri. Namun hingga saat ini tidak terlihat berjalan secara aktifitas perekonomian.
Pemkab Gresik dalam hal ini, pasca Grosir Pasar Ikan Modern diresmikan sudah lepas dari pengelolaan. Sebab, hak pengeloaan secara penuh menjadi hak investor PT Lumbung Putra Kalimantan dengan dana sewa Rp 59 miliar memiliki hak penuh untuk mengelolah selama 30 tahun. Upaya menggeliatkan bisnis perikanan di Gresik lewat PIM hingga saat ini belum berjalan. (gus/sal)