BOJONEGORO | duta.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, dalam hal ini Penjabat (Pj) Bupati Adriyanto meninjau salah satu wilayah terdampak kemarau, yakni di Desa Tulungrejo, Kecamatan Sumberrejo.

Langkah tersebut sesuai dengan janji Adriyanto seusai dilantik menjadi Pj Bupati Bojonegoro oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Minggu, 24 September 2023 lalu, yakni Fokus menangani kekeringan sebagai langkah kongkrit jangka pendek.

“Kami akan lakukan pemetaan dan survey sumber air menggunakan teknologi geolistrik di beberapa titik potensi sumber air yang nantinya dijadikan sumur bor,” ucap Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, Jumat (6/10/2023).

Selain itu, penambahan frekuensi suplai air bersih ke daerah terdampak juga telah dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro. Dan rencananya akan dilakukan pengadaan tempat penampungan air bersih.

“Saat ini suplai per satu hari di daerah tertentu, an per dua hari sudah kami tambah volume suplai air bersih,” lanjutnya.

Sementara itu Sekretaris Desa (Sekdes) Tulungrejo, Dian Setyo Utomo yang turut hadir menyambut kedatangan Adriyanto menyampaikan keluh kesah terkait kurangnya sarana air bersih yang dialami warga selama musim kemarau berlangsung.

“Setiap kemarau datang kami kesulitan mendapatkan air bersih layak konsumsi,” katanya.

Bantuan air bersih yang didistribusikan oelh Pemkab Bojonegoro melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dirasa kurang sehingga belum bisa mencukupi kebutuhan warga.

Setidaknya sebanyak 8000 liter air bersih dari BPBD untuk empat lokasi yang disalurkan setiap 2-3 hari sekali selalu menjadi rebutan warga.

“Harapan kami Pemkab Bojonegoro mampu memfasilitasi pembuatan sumur bor untuk warga dan dicarikan sumber air yang besar,” pungkasnya. (abr)